Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaRegional

Gempa Kembali Mengguncang Mamasa, Puluhan Rumah Rusak

Avatar of admin
×

Gempa Kembali Mengguncang Mamasa, Puluhan Rumah Rusak

Sebarkan artikel ini
jh

MAMASA, KAMIS (15/11/2018) Suaraindonesia-news.com — Kabupaten Mamasa kembali diguncang gempabumi tektonik yang menurut hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi tersebut memiliki kekuatan M=5,5.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,95 LS dan 119,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km arah timur Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km, akibatnya, puluhan rumah warga di Dusun Pa’kassasan, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa mengalami rusak, tiga diantaranya rusak parah.

Berdasarkan keterangan salah satu pemilik rumah, warga Pa’kassasan Marten B mengatakan, sejak gempa pertama, rumah miliknya mengalami retakan namun setelah terjadi rentetan gempa, retakan mulai membesar dan setelah diguncang beberapa kali gempa dengan kekuatan magnitudo melebihi lima skala richter, maka rumah miliknya nyaris roboh, sebaba sebagian dindingnya rebah dan lantai mengalami retakan besar sehingga tidak layak untuk dihuni.

Baca Juga :  Warga Selok Awar Awar Minta Tuntaskan Kasus Pertambangan Ilegal

“Waktu terjadi gempa yang kekeuatannya besar, rumah saya tambah rusak dan tidak bisa dihuni karena kita takutkan kalau terjadi gempa susulan, bisa bisa rata dengan tanah,” terang Marten.

Marten menyebutkan, sudah sebagian besar rumah yang kontrusksi bangunannya menggunakan tembok, retak dan rusak akibat gempa. Diperkirakan lebih dari 30 rumah yang mengalami retakan atau rusak ringan, rata-rata rumah yang menggunakan dinding tembok mengalami kerusakan hanya rumah kayu sja yang tidak rusak.

Senada diungkapkan Kepala Desa Lambanan Yunus, ia mengatakan, belum diketahui jumlah pasti rumah warga yang mengalami kerusakan, namun dapat dipastikan bahwa hampir semua rumah yang kontrusksi bangunannya menggunakan tembok mengalami rusak ringan.

“Hampir semua rumah batu itu retak, kalau rumah kayu, belum ada yang berjatuhan dindingnya, jadi saya rasa Lambanan masih aman, dan sampai sekarang belum ada yang jadi korban, baik yang luka maupun yang meninggal dunia,” ujar Yunus.

Baca Juga :  Kadis Sosial Sebut Kepala Desa Dan Aparatnya Wajib Jadi Peserta BPJS

Menurut Yunus, meski Desa Lambanan masih dalam kondisi aman, namun sebagian besar warga sudah memilih untuk mengungsi ke tempat yang dianggap apaling aman, hanya sebagian kecil warga yang masih bertahan dengan mendirikan tenda tenda di deparn rumah.

“Saya masih bertahan disini, karena kalau saya juga mengungsi maka sudah pasti warga saya tambah panik, namun begitu, kita tetap waspada dan mendirikan tenda tenda di depan rumah,” pungkasnya.

Sekedar diketahui bahwa gempa yang kembali mengguncang Kabupaten Mamasa, terjadi pada kamis 15 November 2018 tepat pada pukul 05.01.21 WITA.

Reporter : Bung Wahyu
Editor : Agira
Publisher : Imam