Gapoktan SAMJ Soroti Prediksi Presdien Jokowi Soal Resesi dan Inflasi Dunia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
EkonomiNasionalRegionalTeknologi

Gapoktan SAMJ Soroti Prediksi Presdien Jokowi Soal Resesi dan Inflasi Dunia

×

Gapoktan SAMJ Soroti Prediksi Presdien Jokowi Soal Resesi dan Inflasi Dunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20220814 132847
Foto: Profil Wakil Ketua Gapoktan Sumber Alam, Makmur Jaya Suryanto

DUMAI, Minggu (14/08/2022) suaraindonesia-news.com – Gabungan Kelompok Tani Sumber Alam Makmur Jaya (Gapoktan SAMJ) menyoroti soal prediksi adanya resesi dan inflasi dunia yang dinyatakan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Hal ini yang kemudian akan mengancam terhadap ketahanan energi dan pangan di Indonesia. Wakil Ketua Gapoktan SAMJ, Suriyanto mengatakan, apabila prediksi tersebut hanya akan semakin menakut-nakuti masyarakat kecil.

“Pangan mana di prediksi akan melanda 60 negara, di mana inflasi akan tinggi sedangkan kesediaan khusus ketahanan pangan itu sangat kecil. Hari ini sebagaimana laporan menteri kepada presiden, di dunia ini ada 13 juta orang yang kelaparan dan hal itu indonesia harus di waspadai,” kata dia mengungkapkan, Minggu (14/08).

Menurutnya, walaupun masyarakat masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas, petani yang cukup banyak, namun hal itu jangan sampai membuat masyarakat lengah.

“Kemarin juga disampaikan bahwa salah satu kebutuhan esensial hanya minyak goreng saja. Hilang di pasaran bisa menyebabkan kegoncangan pemerintah,” ujarnya.

Pihaknya juga mencontohkan soal adanya kelangkaan minyak goreng curah di beberapa daerah dan cukup mahal.

“Harganya pun ada yang dijual di atas 15 ribu per liter, entah mungkin di Dumai ya dijual 4.500 per liter. Nah itu yang pertama harus diantisipasi oleh pemerintah Daerah,” katanya.

Pihaknya berharap, agar pemerintah daerah Dumai dapat memperhatikan tentang ketahanan pangan tersebut. Misalnya, di setiap kelurahan harus disediakan gudang-gudang pangan yang bisa menampung 100 ton beras.

“Kelurahan itu harus mampu membangun kebutuhan pangan sendiri. Disamping melihat lahan Kota Dumai yang cukup luas harus menjadi straking poin oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi beras,” terangnya.

Pihaknya mengungkpy, sejak tahun 2017 sempat memiliki lahan seluas 4000 hektar. Hal itu merupakan kebijakan Mentri Kehutanan dan Lingkungkungan Hidup (KLH) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 83 Tahun 2016, tentang Perhutani Sosial dengan perubahan Nomor 09 Tahun 2021.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Desa Tunjungrejo, Puluhan Rumah Warga Rusak

Disamping itu, ada kawasan 4000 hektar yang terletak di Kelurahan Batu Tetitip, Kecamatan Sungai, Sembilan Dumai. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari sudut 3T (Tertinggal, Terdepan dan terluar).

Ke depan, kata dia, secara geografis berhadapan langsung dengan Malaysia atau Malaka, dengan anggaran sekitar 56 miliar. Itu pun tidak ada jalan dan tidak satu meter pun ada di bangun infrastruktur.

“Padahal ini sudah berdiri sekian tahun lamanya. Ya alhamdulillah, atas perjuangan Gapoktan SAMJ tersebut bersama dengan kawan kawan legislatif telah berdiri di kawasan itu SD dan SMP,” jelasnya.

Dia membeberkan apabila kawasan tersebut juga berada dalam kawasan PT. Diamon Raya Timber yang di peruntukan untuk tanaman Holtikultura.

Baca Juga :  Dua Rumah Warga di Blangpidie Ludes Dilalap si Jago Merah

Pihaknya mengaku berusaha membawa investasi khususnya yang bergerak di bidang tanaman pangan Holtikultura datang ke lokasi tersebut.

Seperti misalnya PT. Pupuk Indonesia, PT. Mega Altra dan Kawasan Pemangku Hutan (KPH). Sementara PT. Pupuk Indonesia sudah mengambil sampel tanah di beberapa titik yang ada di kawasan tersebut.

“Apa yang disampaikan presiden terhadap ketahanan pangan dan ketahanan energi, merupakan antisipasi terhadap prediksi terjadinya kelangkaan energi dan kelangkaan pangan tahun 2023 atau tahun 2024 mendatang,” tuturnya.

“Hari ini negara-negara yang diprediksi sudah terjadi resesi ekonomi seperti Srilangka dan lainnya,” kata dia lebih lanjut.

Pihaknya mengimbau, kepada pengusaha di Kota Dumai khususnya di kawasan industri, untuk memberikan peluang tenaga kerja yang bisa di isi oleh masyarakat asli Kota Dumai.

“Kami akan turun untuk menyikapi bersama dengan organisasi lainnya guna menyikapi peluang tenaga kerja yang bisa di isi oleh tenaga kerja lokal,” tegas dia.

Pihaknya menuding, jika pertumbuhan ekonomi Kota Dumai masih mencapai 5 persen dan belum ada intervensi pemerintah.

Reporter : Muhardi f
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam