SUMENEP, Rabu (11/01/2023) suaraindonesia-news.com – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep akan memanggil Kepala Desa Jate, Kepulauan Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, setelah diduga terlibat memotong dana bantuan sosial (Bansos) pada warga setempat.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas, dalam keterangannya, Rabu (11/01/2023).
Pihaknya juga mengaku menerima laporan warga setempat yang menyebutkan bahwa dugaan pemotongan dana Bansos dilakukan oleh Pemerintah Desa (PEMDes) Jate, Kepulauan Giliraja, Kecamatan Giligenting.
“Itu sudah direncanakan sama penyidik. Untuk waktunya, masih belum,” kata Widi, panggilan akrabnya, menerangkan.
“Pelapor sudah dipanggil untuk klarifikasi,” ungkap Widi.
Sebelumnya, dugaan pemotongan dana Bansos ini disinyalir oleh sejumlah warga bersama aktivis Aliansi Pemuda Jate (APJ). Dugaan tersebut segera dilaporkan APJ kepada Mapolres Sumenep, Selasa (13/12/2022).
Ketua APJ Rofiki mengatakan, sinyal kuat adanya dugaan pemotongan Bansos ini bermula dari informasi masyarakat yang mengaku bahwa undangan penyaluran Bansos tiba-tiba tak melalui jalur resmi yang melibatkan PT. Pos.
Undangan penyaluran dana bantuan itu disampaikan dari lisan ke lisan.
“Pencairan di desa lain itu melalui undangan resmi, di antaranya adalah Desa Banbaru, Desa Lombang dan Desa Banmaleng. Kok di Desa Jate tidak begitu,” ujar Rofiki.
Sinyal kuat lainnya, sambung Rofiki, saat pencairan dana berlangsung, pihak aparatur desa tak menjelaskan terperinci tentang jenis-jenis dana Bansos yang akan diserahkan.
“Mestinya dijelaskan terlebih dahulu. Karena setiap penerima bisa berbeda-beda jenisnya, ada yang dapat BPNT, ada yang dapat BLT BBM, ada yang dapat PKH. Ada juga yang dapat BPNT dan BLT BBM sekaligus,” tukasnya.
Sinyal kuat adanya pemotongan dana Bansos ini mampu ditangkap Rofiki. Apalagi, penerima yang seharusnya mendapatkan dua jenis Bansos, malah hanya dapat satu jenis Bansos saja.
Tak hanya itu, sambung Rofiki, pihaknya telah mengantongi nama-nama penerima bantuan yang tercatat dalam Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Nyatanya, puluhan nama tersebut tersendat di tangan PEMDes Jate, Kepulauan Giliraja, Kecamatan Giligenting.
“Ada yang seharusnya dapat bantuan dana ganda, malah dapat satu jenis bantuan saja,” kata Rofiki geram.
“Tidak menutup kemungkinan, ini akan terus dilakukan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa Jate Lismawati tak bergeming sedikitpun saat wartawan media ini meminta konfirmasi.
Hingga berita ini dinaikkan, Lismawati tak menggubris permintaan konfirmasi suaraindonesianews-com yang menghubunginya berkali-kali.
Reporter : Muhammad Iqbal
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam