JEMBER, Jumat (03/12/2021) suaraindonesia-news.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur mendorong agar desa-desa di Kabupaten Jember menjadi garda terdepan dalam mengawal perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia (PMI), khususnya perempuan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Hari Putri Lestari saat menjadi pemateri pada Festival Perempuan Berdaya yang diselenggarakan oleh Komisi Perempuan Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Desa Suci Kecamatan Panti Jember, Jumat siang (03/12/2021).
Pemerintah desa di Kabupaten Jember diminta untuk senantiasa melakukan monitoring terhadap pekerja migran baik dari aspek legalitas maupun perlindungan diri.
Hari Putri Lestari beranggapan desa semestinya lebih tanggap dalam mengantisipasi kekerasan bahkan human trafficking yang kerap menimpa PMI.
“Acara ini kan melibatkan banyak pihak, terutama aktivis-aktivis yang proaktif. Saya sangat berterima kasih kepada Koalisi Perempuan Indonesia dan Desa Suci, jadi semua kejahatan maupun persoalannya itu garda terdepannya adalah pemerintah desa karena dia harus teliti dokumen-dokumen, kebenarannya, kelengkapannya sampai pemerintah desa ini kan harus memastikan apakah warganya tersebut benar-benar siap secara mental dan keterampilannya,” ungkap Hari Putri Lestari.
Sementara itu, Kepala Desa Suci Akhmad Suyuthi yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Perempuan Berdaya ini menyampaikan sebagian warganya telah sadar pentingnya kelengkapan dokumen dalam menjadi pekerja migran.
“Warga kami sudah mulai sadar bahwasanya kalau mau bekerja ke luar negeri lebih aman itu mengikuti aturan yang ada yang resmi, sehingga perlindungan hukum didapatkan oleh yang bersangkutan,” ungkap Suyuthi.
Diharapkan dengan adanya Festival Perempuan Berdaya tersebut, fenomena kekerasan kepada PMI dan human trafficking yang kerap menimpa kepada PMI, terutama kepada perempuan dapat ditanggulangi lagi.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













