ACEH UTARA, Minggu (11/04/2021) suaraindonesia-news.com – Setiap jelang bulan suci ramadhan hari meugang sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh setiap tahun, hari meugang dilakukan selama dua hari jelang bulan puasa, semua masyarakat Aceh memasak daging sapi untuk menu makan bersama keluarga.
Jangan heran, setiap hari meugang para pedagang musiman menjual daging sapi bukan hanya dipasar-pasar tapi hampir setiap desa ada pedagang menjual daging sapi.
Pantauan media ini Minggu (11/04) harga daging sapi segar di Kota Panton Labu berkisar antara Rp 170.000-180.000 per kg. Harga tersebut sama seperti harga daging tahun lalu baik meugang jelang puasa maupun meugang sambut hari raya.
M. Jamil seorang pedagang daging sapi membenarkan harga daging yang dijual oleh para pedagang di Kota Panton Labu berkisar rp 170 -180 ribu/kg, harga tersebut disesuaikan dengan harga sapi yang mereka di beli di agen-agen.
“Harga daging jenis sapi lokal (Sapi Aceh) dengan sapi Lampung dan Bali tidak jauh beda,” sebut M. Jamil.
Sementara Jamaluddin salah seorang warga Desa Matang Seuke Pulot, mengatakan harga daging setiap tahun tergolong mahal, namun karena meugang sudah menjadi tradisi dan sakral bagi masyarkat Aceh walaupun harga mahal masyarakat tetap membelinya meskipun ada warga yang tidak punya uang harus pinjam sama orang lain untuk kebutuhan beli daging.
“Apalagi kondisi ekonomi masyarakat saat ini sedang merosot akibat dampak pandemi covid-19,” ujarnya.
Seharusnya kata dia, Pemerintah Aceh mampu menekan harga daging lebih murah lagi, meskipun hari meugang merupakan hari musiman.
“Paling tidak Aceh harus menjadi daerah swasembada daging,” harap Jamaluddin.
Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful