Reporter : Nazli Md.
ABDYA ACEH, Sabtu (8/4/2017) suaraindonesia-news.com – Sejumlah areal persawahan di Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terancam kering. Pasalnya, sejak beberapa hari lalu bendungan irigasi darurat Krueng Suaq jebol dihantam arus banjir.
Selain terancam kekeringan, 400 haktare lebih persawahan di Kecamatan tersebut juga terancam tidak dapat mensukseskan program andalan pemerintah setempat yang telah dijadwalkan tanam serentak pada masa tanam (MT) Gadu 2017.
Menurut Salah seorang Kejruen Sawah di Desa Rambong Nazarmi kepada Suaraindonesia-news.com, Sabtu (8/4/2017) mengatakan, masyarakat tani kususnya dikawasan kecamatan Setia sangat hawatir dengan kembali jebolnya irigasi darurat di Krueng Suaq itu.
“Irigasi krueng Suaq tersebut sudah beberapa kali ditangani baik dari swadaya aneuk blang, maupun dari pemerintah, upaya bendungan darurat itu tidak pernah bertahan lama apa lagi bulan ini sering dilanda hujan,” ujar kujruen Blang Nazarmi.
Jebolnya irigasi darurat di krueng Suaq tersebut mengakibatkan ratusan hektare persawahan akan kering sehingga target pencapaian tanam serentak pada MT Gadu 2017 terhambat diwilayah kecamatan Setia,
“Jika tidak dilakukan upaya perbaikan oleh pemkab melalui intasi terkait, maka sudah pasti areal persawahan di kawasan setia mengalami kekeringan, dan gagal panen nantinya,” tuturnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya, Muslim Hasan, melalui sekretaris Ir. Tamrin, Mp kepada Suaraindonesia-news.com membenarkan jebolnya tanggul penahan air yang berfungsi mengairi air untuk 400 hektare lahan milik petani di krueng suaq Kecamatan Setia tersebut.
Untuk menangani permasalahan itu, lanjut Tamrin, pihaknya setelah mendapatkan informasi tersebut langsung berkoordinasi dengan Kadis PU dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) untuk mencari solusi permasalahan itu.
“Sebagai upaya penanggulangan jebolnya irigasi darurat tersebut pihak Dinas Pertanian sudah melakukan koordinasi dengan intansi terkait,” ujar Tamrin.