Sumenep, Kamis 27/10/2016 (suaraindonesia-news.com) – Demi suami tercintanya, Diana (25) tahun warga Desa Guluk Manjung, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terpaksa harus menggugurkan kandungannya karena desakan sang suami.
“Saya terpaksa menggugurkan kandungan saya mas, karena desakan dia (Suaminya, red), saat itu usia kandungan saya sekitar 3 bulan,” tutur Diana, saat wawancara eksklusif dengan suaraindonesia-news.com, Rabu malam (26/10/2016).
Menurutnya, sang suami yang saat ini menjabat sebagai kepala desa (Kades) di wilayah Kecamatan Batuan, Sumenep ini, memaksanya untuk menggugurkan kandungannya dengan alasan karena merasa belum siap memiliki keturunan.
“Itu dilakukan (gugurkan, red) pada awal tahun 2016, melalui jasa dukun bahkan sempat dibawa kesalah satu rumah sakit bersalin di Sumenep untuk di gerek karena kurang bersih,” ujar Diana.
Sebelumnya diberitakan, Sang Kades (suaminya, red) tidak pernah pulang sejak awal bulan September 2016 ke rumah kos tempat ia tinggal bersama sejak dinikahi.
Diana dilamar sang Kades langsung kepada kedua orang tuanya tanggal 20 November 2015 lalu, bahkan akad nikahpun berlangsung di rumah mempelai wanita.
Namun, tanpa ada penyebab dan alasan yang jelas tiba-tiba sang suami menghilang begitu saja. (Zaini).


 
									










