Reporter : Nor/Luk
Sampang, suaraindonesia-news.com – Meskipun sudah memasuki akhir bulan April tahun 2016, Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, belum terealiasi sama sekali. Kondisi tersebut membuat sebagian Kepala Desa (Kades) terpaksa harus menggunakan dana talangan atau pinjaman untuk menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di tingkat desa.
Belum dicairkannya ADD dan DD tidak dipungkiri oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Kabupaten Sampang, Mohammad Amiruddin. Salah satu faktor belum dicairkan ADD dan DD karena sebagian desa masih belum menyetorkan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
“Untuk DD sampai saat ini dananya masih belum turun dari pemerintah pusat, dan juga sebagian desa masih ada yang belum merampungkan APBDes,” terangnya, kemarin.
Dikatakan Amir, belum dicairkan ADD maupun DD tidak hanya berlaku di Kabupaten Sampang. Menurutnya, kondisi itu juga berlaku di sejumlah daerah. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak meskipun saat ini ADD dan DD belum juga dicairkan oleh pemerintah pusat.
“Kalau jumlah ADD dan DD sudah ada ketentuan, yakni untuk ADD sekitar Rp 93 Miliar dan DD Rp Rp131 Miliar, namun untuk pencairannya kami belum bisa memastikan, bisa jadi ,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Sampang Abdullah Hidayat berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat ikut memperjuangkan pencairan DD.
“Kami berharap agar ADD dan DD segera dicairkan, sejumlah Kades banyak yang resah, karena mereka terus menerus mendapat desakan dari masyarakat, bahkan ada yang terpaksa mengutang agar pemerintahan di desa terus berjalan,” pungkasnya.

