BALIKPAPAN, Senin (12/09/2022) suaraindonesia-news.com – Direktorat Polisi Air Udara (Ditpolairud) Polda Kalimantan Timur menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako kepada nelayan di Kota Balikpapan.
Sedikitnya 250 paket sembako ini disalurkan oleh Kapolda Kaltim Irjen. Pol. Imam Sugianto didampingi Direktur Ditpolairud Polda Kaltim dan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol. Yusuf Sutejo serta personel Ditpolairud Polda Kaltim.
Kapolda Kaltim Irjen. Pol. Imam Sugianto menjelaskan, Bansos tersebut diberikan kepada masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Kita sudah hampir satu minggu sudah melaksanakan penyaluran bansos kepada masyarakat di beberapa wilayah di Kalimantan Timur termasuk diantaranya para nelayan yang pada hari ini kita bagikan di atas periaran,” ucap Kapolda kepada wartawan usai menyerahkan bantuan paket sembako, Senin (12/08).
Kapolda menyebut, untuk di wilayah Kalimantan Timur hingga hari ini total Bansos yang telah disalurkan kepada masyarakat terdampak kenaikan harga BBM sebanyak 3.844 paket sembako.
“Untuk wilayah, hingga hari ini total paket sembako yang telah kita salurkan kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM sebanyak 3.844 paket sembako. Termasuk hari ini yang kita bagikan kepada para nelayan. Mudah-mudahan sedikit bantuan sembako ini bisa meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Kapolda, di Kalimantan Timur masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga BBM cukup banyak, seperti halnya ojol, nelayan, tukang sapu, juru parkir, para pekerja di area pabrik dan masyarkat yang masih berpenghasilan menengah kebawah.
“Karena itu, saya meminta setiap Polres untuk meningkatkan jumlah penyaluran sembako yang akan di bagikan kepada masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara salah satu nelayan yang menerima Bansos itu yakni, Aril, mengucapkan terima kasih kepada Ditpolairud Polda Kaltim yang telah menyalurkan bantuan kepada mereka yang terdampak kenaikan harga BBM.
Menurutnya, selama kenaikan harga BBM penghasilan nelayan mulai sedikit berkurang lantaran harga BBM yang cukup mahal.
“Sebelumnya harga BBM solar kami beli seharga 8.000 hingga 9000 per liter. Sekarang sejak harga BBM naik penghasilan kami sedikit berkurang. Kami sebagai nelayan benar-benar merasakan dampaknya,” ungkap Aril saat ditemui wartawan usai menerima bantuan dari Ditpolairud Polda Kaltim.
Disamping itu, Kapolda juga meminta kepada setiap elemen yang melakukan aksi unjuk rasa di beberapa tempat terkait penolakan kenaikan harga BBM untuk tidak anarkis, apalagi melakukan pengrusakan dan mengancam jiwa.
“Saya juga mengimbau kepada para elemen jika melakukan aksi unjuk rasa untuk tidak anarkis. Kalau sudah anarkis saya pastikan akan berurusan dengan hukum, kita akan lakukan tindakan tegas. Apalagi sudah melakukan pengrusakan dan mengancam jiwa,” tegas Kapolda.
Kapolda juga mengungkapkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan beberapa elemen di Kalimantan Timur baru-baru ini terkait penolakan harga BBM seperti di Pemkot Balikpapan, DPRD Balikpapan dan Kantor Gubernur Kalimantan Timur masih dalam keadaan kondusif dan bisa di fasilitasi untuk bertemu dengan otoritas terkait atau pemegang kebijakan.
“Untuk di Kalimantan Timur para pendemo masih bisa kita fasilitasi dengan otoritas terkait. Seperti di Balikpapan, kita masih bisa fasilitasi untuk bertemu dengan Walikota atau yang mewakili, termasuk Ketua DPRD. Kemudian untuk aksi demo di Kantor Gubernur juga bisa kita fasilitasi, para pendemo ditemui Wakil Gubernur dimana hal itu atas perintah pak Gubernur langsung untuk menemui para pendemo untuk menerima aspirasinya,” kata Kapolda.
Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam