GUNUNGSITOLI, Jumat (17/4/2020) suaraindonesia-news.com – Menghadapi pandemi Virus Covid-19 dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat, menggerakkan pegawai BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli melakukan aksi berbagi kasih melalui donasi sembako bagi masyarakat yang secara finansial terkena dampak dari penerapan kebijakan Pysical Distancing. Aksi berbagi kasih ini dilaksanakan di Kota Gunungsitoli dengan sasaran pekerja non-formal.
“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan penyebaran virus Covid-19, karena hal tersebut adalah tugas bersama. Penerapan social distancing, work from home, study from home, sampai dengan pray from home tentunya harus didukung demi kebaikan bersama. Memang penerapan kebijakan ini akan berdampak besar bagi pekerja non-formal. Untuk itulah pentingnya berbagi dengan sesama, khususnya bagi mereka yang secara financial terkena dampak langsung dari kebijakan yang ditetapkan,” terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Harry Nurdiansyah, pada Kamis, (16/04).
Lebih lanjut Harry menjelaskan, bantuan yang diberikan memang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dari sisi jumlah penerima maupun jenis sembako yang diberikan.
“Ada 70 paket sembako yang telah kami distribusikan. Jumlah ini memang terbilang tidak banyak, namun kami tetap bersyukur dengan kegiatan ini. Artinya ada 70 keluarga yang telah menerima tanda kasih dan kepedulian dari kami. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan diterima dengan penuh suka cita,” lanjut Harry.
Harry juga menyampaikan, bahwa kegiatan ini dibangun dari rasa solidaritas dan keikhlasan pegawai BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, dengan harapan dapat mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam berbagi kebaikan di tengah-tengan pandemik ini.
“Kami menyadari, bantuan yang diberikan belum mampu memenuhi kebutuhan para pekerja non-formal, khususnya secara kuantitas atau jumlah bantuan yang didistribusikan. Untuk itu, kami memulainya dengan membagikan bantuan kepada tukang becak, pengumpul barang bekas, atau masyarakat yang tidak mampu lainnya. Kami melihat profesi tersebut merupakan pekerjaan yang secara nyata terkena dampak dari penerapan kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19,” tegasnya.
“Kami meyakini bahwa rezeki yang kami terima, adalah titipan yang harus kami gunakan untuk menolong sesama. Karena itu, berbagi kasih dan kebaikan adalah kewajiban bagi setiap orang,” tutur Harry Nurdiansyah saat ditanya latar belakang kegiatan BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli Berbagi Kasih.
Ina Ima, warga Desa Mudik, Gang Panti Asuhan, Kota Gunungsitoli adalah salah seorang penerima bantuan sembako dari Pegawai BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli. Dirinya merasa terharu dan terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ina mengatakan bahwa pandemik ini memberikan dampak besar bagi kehidupan perekonomian keluarganya. Dirinya menceritakan, bahwa suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak bermotor mengalami kesulitan dalam mendapatkan penumpang.
“Sebelum adanya pandemik Covid-19 dan penerapan kebijakannya, pendapatan yang didapat oleh suami saya hari ini, digunakan untuk hari ini juga. Itupun sangat sulit bagi kami membagi antar kebutuhan dapur dan kebutuhan pendidikan anak. Ditambah lagi adanya pandemik ini, banyak kegiatan yang dibatasi, seperti sekolah, pekerjaan, dan ibadah. Kebijakan ini berdampak besar bagi kami,” kata Ina.
Ina berterima kasih atas bantuan dan kepedulian yang diberikan kepada keluarganya.
“Kami berharap badai hidup ini segera berlalu, dan selama badai ini masih ada kami turut mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan dan pecegahan penyebaran Covid-19 ini,” pungkas Ina.
Reporter : Topan
Editor : Amin
Publisher : Halis
