Damai dengan Marc Marquez, Tapi Lorenzo Masih Dendam
suaraindonesia-news.com– Pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez bersalaman pada saat acara jumpa pers jelang MotoGP Prancis di sirkuit LeMans, Jumat (17/5/2013) WIB. Lorenzo menyatakan sudah berdamai dengan kompatriotnya itu dan telah melupakan insiden bentrok di tikungan terakhir Jerez dua pekan lalu. Meski demikian, Lorenzo masih menyimpan dendam. Dia ingin balas dendam dengan berusaha merebut kemenangan di sirkuit LeMans.
Senggolan Lorenzo dan Marquez di tikungan terakhir Jerez masih menjadi isu paling panas jelang MotoGP Spanyol. Kedua pembalap pun kembali ditanya tentang pendapatnya terkait insiden itu.
“Pendapat saya?” Lorenzo mulai mengatakannya sambil tersenyum. “Saya pikir saya masih yakin bahwa aksi (Marquez) di Jerez itu terlalu berbahaya. Saya masih yakin itu sampai hari ini. Saya tak merasa ada permusuhan dengan Marc, saya tak ada apa-apa dengan dia karena dia masih muda dan saat masih muda, kita bisa mencoba ketika melihat ada sebuah celah dan mencobanya. Di Jerez, dia melihat ada celah dan mencoba memasukinya.”
Tapi, Lorenzo mengingatkan, pada balapan MotoGP musim ini ada sistem pemotongan poin bagi pembalap yang dianggap melakukan gerakan berbahaya. Namun pada momen kemarin, sistem pemotongan itu tidak diterapkan. Di masa depan, ia berharap Race Direction akan tegas menerapkannya.
“Paling tidak dengan pemberian poin minimal, kartu kuning, atau apapun. Intinya harus ada peraturan. Saat balapan sangat mungkin pembalap menyenggol pembalap lain. tapi saat kamu sungguh-sungguh menabrak, ini hal yang berbeda. Menurut saya, paling tidak harus ada penalti,” katanya.
Marquez pun mendapat giliran mengungkapkan pendapatnya tentang insiden di Jerez. “Pendapat saya, masih sama seperti yang sudah saya katakan di Jerez. Jika itu terjadi di lap pertama mungkin biasa saja, tapi ini terjadi di lap terakhir di balapan motor. Di banyak kejadian ini sering terjadi, tapi ketika itu terjadi di lap terakhir, tikungan terakhir, tapi jika saya melihat ada celah saya akan manfaatkan,” kata Marquez.
Sebagai rekan setim, Dani Pedrosa membela rekannya. Ia melihat Jorge Lorenzo membuka celah yang membuat Marquez menyalip. “Ini terjadi di tikungan terakhir, tetapi Jorge tidak menutupnya, hal yang seharusnya dia lakukan. Mungkin Marquez juga berusaha terlalu keras sehingga mereka bersenggolan. Saya pernah mengalami sebelumnya sampai terjatuh. Sebagai pembalap kita punya ukuran apakah bisa menyalip atau tidak,” kata Pedrosa.
Lorenzo dan Marquez siap melupakan kejadian tersebut. Keduanya mengaku sudah bersalaman dengan Marquez sejak di pesawat. Tanpa sengaja duduk satu baris dalam pesawat.
“Kami berada dalam satu pesawat dan suatu kebetulan kami berada di baris yang sama. Dia duduk di dekat jendela, dengan mekanik saya duduk di tengah, dan saya di sisi lorong. Saat kami selesai terbang dan mengurus semuanya, saya mencoba menjabat tangannya dan dia menyambutnya. Jadi kami berjabat tangan dan ini adalah hal yang paling penting,” kata Marquez.
Pada sesi latihan bebas pertama, Pedrosa tampil sebagai pembalap tercepat diikuti oleh Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Sedangkan Marquez di peringkat ketujuh.
Sumber : Tribunnews.com