ACEH-ABDYA, Senin (23/7/2018) suaraindonesia-news.com – Kejaksaan Negeri Aceh Barat Daya (Abdya) teritung sejak tahun 2017-2018 telah menangani sejumlah kasus, baik kasus Pidana Umum (Pidum), Perdata dan Tata Negara (Datun) maupun bidang intelijen. Kasus-kasus tersebut ada yang sudah diputuskan ada juga yang sedang dalam proses.
Hal tersebut dibeberkan Kajari Abdya, Abdur Kadir, SH, MH dalam sambuatnnya pada kegiatan peringatan Hari Bakti Adiyaksa (HBA) ke-58 dihalaman kantor Kajari setempat. Disebutkannya, bidang Pidum jumlah perkara dan SPDP yang sudah masuk pada tahun 2018 sebanyak 63 perkara.
“Dengan perincian perkara yaitu, perkara Qanun 9, Narkoba 31, Pencurian 7, penganian 5, perkara terhadap anak, KDRT 1, Asusila 1, ilegal loging 1, pengelapan 1 dan Pembunuhan 2 perkara,” sebut Kajari Abdur Kadir.
Lanjutnya, perkara yang sudah putus selama tahun 2018 sebanyak 37 dengan perincian untuk perkara yang ditangani Pengadilan Negeri sebanyak 35 perkara dan Mahkamah Syariat sebanyak 2 perkara.
“Perkara yang menarik perhatian masyarakat yakni, perkara pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Edy Syahputra als Jimi Syahputra Bin M.Sanam yang pengembanganya masih dalam proses kasus dan tuntutan hukuman mati,” tutur Abdur Kadir.
Sedangkan perkara keimigran atas nama Hujiebin perkembangannya sudah putusan dan lama masa hukuman 1 tahun 4 bulan dengan didenda 30 juta.
“Perkara pemerkosa dan pelecehan seksual terhadap 14 anak laki-laki di Abdya oleh Merah Amad Bin Nyak Diyu masih dalam proses sidang dan pemeriksaan saksi-saksi,” beber Abdul Kadir.
Yang ditangani oleh Datun, lanjut Kajari, diantaranya MoU pada tahun 2018 dengan RSUDTP yang bertujuan untuk menanggani bersama penyelesaian masalah hukum dibidang perdata dan tata usaha negara.
“Datun pada tahun 2017 juga melakukan penyedikan adanya peyimpangan dalam pengadaan mobiler asrama mahasiswa Abdya di Banda Aceh (Otsus) tahun Anggaran 2014 dengan anggaran Rp. 1.615.600.000. “Pengebangannya masih menunggu hasil Audit dari BPKP RI perwakilan Aceh,” sebut Kajari.
Lebih lanjut disebutkan, bidang Intelijen saat ini juga sedang menyelidiki dugaan penyimpangan dalam pengadaan E-learning (Tik) kegiatan sarana Sd/MI/SMP/MTSN/ di Abdya pada dinas pendidikan tahun Anggaran 2015 dengan anggaran Rp.1.022.000.000.perkembangannya ditingkatkan ketahap penyidikan.
“Penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan pembangunan jalan 30 (Ruas lokasi pelabuhan Surin) tahun anggaran 2015 perkembangannya masih pendalaman sedangkan jumlah TP4D 2018 sebanyak (7) tujuh kegiatan dan total anggarannya Rp. 226.721.864.996,” tutur kajari Abdya.
Pantauan awak media ini dalam kegiatan HBA yang bertema “Berkarya dan Berbakti Sepenuh Hati Menjaga Negeri” itu juga dirangkaikan dengan acara bermanfaat, diantaranya, jaksa masuk sekolah, jaksa menyapa di radio Repulik Indonesia (RRI) di Meulaboh, penyuluhan hukum di Bappeda Abdya dan upacara dimakam pahlawan.
Juga dilakukan kunjungan komonitas otomotif Abdya dan ulang tahun ikatan Adhyakasa Darmakarini ke 18 dan dilanjudkan berjiarah ke TMP Teungku Peukan, pelepasan pegawai Kejari Abdya yaitu kasi Datun Darma Mustika yang pindah tugas menjadi Kasi Pidum Aceh Tengah dan Jf Pannji Wijanarko yang menjadi Kasubdik KN Ogan Ilir Sumsel.
Acara tersebut, Turut dihadiri, Bupati Abdya Akmal Ibrahim,Wakil Bupati Muslizar. MT, ketua DPRK zaman Akli, wakil ketua Romy Syah Putra dan Anggota, Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan,Dandim 0110/Abdya Letkol Arm Iwan Aprianto, ketua PN T. tuan Zulkarnaen, Waka polres Kompol Jatmiko, kasdim mayor Inf Sutaryo, S.Pd, kasat Sabhara Iptu Amri Chaniago, Sekda Drs, Thamrin, kasat polpp/wh Riad.SE,SKPK serta undangan lainnya.
Reporter : Nazli Md
Editor : Agira
Publisher : Imam
