Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Curhatan Naumi Untuk Anak Indonesia

Avatar of admin
×

Curhatan Naumi Untuk Anak Indonesia

Sebarkan artikel ini
vnc
Naumi Supriyadi, Kornas TRC PA. (Foto: Topan/Suara Indonesia)

JAKARTA, Rabu (7/3/2018) suaraindonesia-news.com – Tangan ibu, tangan ajaib, sentuhan ibu, sentuhan kasih. Ketulusan Hati seorang ibu kepada anaknya adalah bukti cinta yang paling hakiki di dunia. Seorang ibu akan mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri untuk kebahagiaan anaknya.

Hal ini diungkapkan Naumi, Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Kornas TRC PA) kepada awak media ini. Selasa (6/3).

“Itulah sepenggal kalimat yang selalu aku renungkan hampir setiap desahan nafasku. Dan kembali melihat ke belakang saat aku masih bersama keluargaku. Mama, wanita yang selalu mendahulukan kebahagiaannya demi anaknya. Aku ingat sekali,” ungkap Naumi Bunda Anak Indonesia.

Baca Juga :  Ditengah Pandemi Covid-19, Masjid Jami Kubah Sentang Disiapkan Jadi Model Penerapan New Normal

Baca Juga: Aktivis Anak : UU Perlindungan Anak Belum Terlaksana Maksimal

Sekarang aku menjadi ibu, terkadang aku merasa sedih dikala mengingat kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan orangtua bahkan orang terdekat dan siapapun dia rela melakukan segala cara hanya untuk memuluskan niatan jahat itu serta tak jarang nekat menghabisi nyawa hanya demi kepuasan semata.

Sakit? Iya, aku tahu apa yang dirasakan korban dan orang tua nya karena saya juga dulu adalah korban, pencabulan terhadap 7 orang siswi SD di Nias dan kasus anak gadis umur sebelas tahun di Manokwari yang terbunuh serta sebelumnya di perkosa oleh pelaku.

Baca Juga :  Kembali ke Masa Dulu Lewat Destinasi Bersejarah Bengkulu Berikut Ini

Otak kecil saya terkadang tidak habis pikir, bagaimana bila hal itu terjadi pada keluarga pelaku? Apa yang dipikirkan pelaku? Setiap saya mendampingi anak korban yang sama umurnya dulu dengan saya, sontak otak ini flasback.

“Saya tidak berdoa saudara suatu saat jadi korban, tapi cobalah sebentar saja bayangkan apa yang kami rasakan. Umur saya sekarang 46 tahun, kini dalam pengabdian saya hanya takut pada Tuhan. Salam untuk yang terkasih, Anak Indonesia,” tukasnya.