Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

BKPSDM Jember Gelar Diklat Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara

Avatar of admin
×

BKPSDM Jember Gelar Diklat Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara

Sebarkan artikel ini
IMG 20190930 151053
Diklat Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara diikuti oleh 40 peserta terdiri dari 35 bidan dan 5 dokter. (Foto: Guntur Rahmatullah).

JEMBER, Senin (30/9/2019) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten Jember melalui BKPSDM menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara, bertempat di aula BKD Jember, Jl. Nusantara Kaliwates Jember, Senin (30/9) pagi.

Diklat ini dibuka langsung oleh Sekda Jember Ir. Mirfano, disaksikan oleh Kepala BKPSDM Jember Yuliana Hari Murti dan Kabid. Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural BPSDM Provinsi Jawa Timur.

Diikuti oleh 40 peserta terdiri dari 35 bidan dan 5 dokter, diklat ini bakal berlangsung hingga Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga :  Puluhan Mahasiswa Kepulauan Demo DPRD Sumenep, Minta Infrastruktur di Perhatikan

Sekda Jember Ir. Mirfano dalam sambutannya memberikan berbagai motivasi terkait pelayanan publik

“Kualifikasi kompetensi dan kinerja menjadi aspek yang sangat penting supaya tercipta pelayanan yang baik,” kata Mirfano.

Menurut Mirfano, kanker serviks dan payudara masih menjadi penyakit yang mematikan, oleh karena ini dia mengapresiasi diklat ini.

“Kanker serviks dan payudara masih menjadi momok yang menakutkan yang menyebabkan kematian, oleh karena itu saya bersyukur atas diselenggarakannya diklat ini sebagai syarat kompetensi. Nantinya mereka dalam 3 bulan ke depan harus sudah mlayani 100 orang pasien, jika tidak tercapai maka sertifikat kompetensi akan ditahan dulu sebagai syarat pengabdian mereka,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ringankan Beban Warga, Babinsa Koramil 0826-09 Pakong Bantu Bajak Sawah Milik Sakur

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI, kanker leher Rahim menempati urutan pertama daftar penyakit kanker yang diderita perempuan Indonesia.

Lebih parahnya lagi, kedua jenis kanker ini cukup sulit dideteksi, dan rata-rata baru diketahui setelah penyakit tersebut sudah mencapai tahap stadium lanjut.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Marisa