Reporter : Nora/Luluk
SAMPANG, Rabu 12/10/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Banjir akibat luapan kali Kemuning yang merendam 2 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Kota Sampang, Rabu (12/10/2016) pukul 17.30 WIB, belum ada tanda-tanda akan surut. Sementara ketinggian air mencapai satu meter sampai satu setengah meter.
Pantauan dilapangan, dibeberapa wilayah kota Sampang, seperti di Kelurahan Dalpenang dan Rong Tengah ketinggian air mencapai dua meter hingga mencapai genting rumah warga. Tak pelak, banyak warga yang tidak sempat mengungsi menyelamatkan dirinya dan keluarganya di atas genting rumahnya.
“Kami berharap banjir tidak terus meninggi, karena saat ini ketinggian air sudah hampir mencapai atap genting rumah. Karena saat ini banyak warga yang tidak sempat mengungsi menyelamatkan diri diatas genting rumah mereka,” terang Rahmat, warga Jl. Imam Bonjol Sampang.
Ketinggian air di jantung kota Sampang Monumen Trunojoyo mencapai satu meter lebih. Sementara ketinggian air di Jl Imam Bonjol mencapai satu setengah meter lebih. Sejauh mata memandang di dalam kota Sampang hanya hamparan air dan bunyi deruan air yang siap menerjang dan menghayutkan semua benda dan barang.
Ditambah suasana gelap gulita pada malam hari karena pihak PLN Sampang, terpaksa memadamkan aliran listrik, guna menjaga keselamatan warga terdampak banjir.
“Gelap dan dingin mas, sementara bantuan makanan dan air minum pada malam hari sudah tidak ada lagi. Mungkin petugasnya khawatir membagikan nasi bungkus karena suasananya gelap setelah dilakukan pemadaman lampu oleh PLN,” terang Yepy warga kampung Kamboja Sampang.
Menurut Yepy yang juga Sekretaris LSM Gerakan Peduli Sampang (Gapera) Sampang, kejadian banjir di Kabupaten Sampang ini bukan lagi bencana. Ini sudah termasuk kelalaian dari Pemkab Sampang, yang tidak benar dalam mencari solusi terbaik mengatasi banjir.
“Ini bukan bencana lagi mas tapi sudah masuk kelalaian dari Pemkab Sampang. Sebab kejadian banjir ini setiap tahun terjadi banjir. Parahnya, saat ini dalam satu bulan terakhir, Kabupaten Sampang sudah mengalami 6 kali banjir,” tandasnya.
Untuk itu, Yepy berharap Pemkab Sampang lebih serius dalam menyikapi dan mencari solusi terbaik agar masalah banjir dapat teratasi dengan baik.
“Kasian mas warga terdampak banjir cukup menderita dan sengsara. Kami tidak butuh makanan tapi kami butuh solusi terbaik dari Pemkab Sampang, agar warga tidak selalu menderita oleh banjir,” tegasnya.