Reporter: Ipul
Ternate Malut, Jumat (23/12/2016) suaraindoesia-news.com – Harga cengkih di maluku Utara naik menjadi Rp 86 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp80 per kg. Sedangkan biji pala bertahan Rp 120 ribu per kilogram
Salah seorang pedagang hasil bumi di Ternate, Johni, mengatakan, naiknya harga cengkih tersebut karena di daerah antarpulau juga mengalami kenaikan akibat pasokan dari petani masih terbatas.
Johni mengatakan, selain cengkih, harga komoditas biji pala di Ternate juga mengalami kenaikan dari Rp 51 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram pada pekan ini. Sedangkan biji pala bertahan Rp 120 ribu per kilogram.
Naiknya harga biji pala tersebut mendorong petani mulai menjualnya karena dengan harga Rp 60 ribu per kilogram dinilai sudah cukup menguntungkan. Apalagi sebagian petani membutuhkan uang untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.
Seperti diakui salah seorang petani pala di Ternate, Agus bahwa setelah mendengar harga biji pala naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram, petani langsung menjualnya kepada pengusaha pengumpul sebanyak 100 kilogram. Karena khawatir harga akan turun kembali.
Pemkot Ternate terus mengupayakan investor untuk menanamkan modal dalam bidang usaha pengolahan biji pala guna meningkatkan nilai tambah komoditas ini sekaligus menstabilkan harganya di tingkat petani. Sejumlah harga komoditas yang juga terpantau adalah harga kopra pada pekan ini bertahan Rp 8.500 per kilogram.
Kakao di Ternate yang sebagian besar dipasok dari sejumlah kabupaten di wilayah Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Halmahera Tengah justru mengalami penurunan. Harganya dari Rp 33 ribu poer kilogram kini menjadi Rp 30 ribu.