ACEH TIMUR, Selasa (25/08/2020) suaraindonesia-news.com – Ketua Baitul Mal Aceh Timur diduga telah ikut menzhalimi keluarga janda miskin, pasalnya hampir 3 bulan rumah janda miskin Rahmaniah (35) warga Desa Pucok Alue Sa, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur di bongkar namun tak kunjung dikerjakan, mirisnya janda dan anak-anaknya tersebut harus tidur dibagian dapur yang sempit dan lantai tanah. Bahkan alat perabot rumah tangga nya seperti lemari, tempat tidur dan pakaian terancam busuk terkena air hujan.
Ketua LSM Acheh Future Razali, sangat menyesalkan kinerja Baitul Mal Aceh Timur, terkesan lamban dan tak serius, Baitul Mal jika tak mampu untuk membantu karena tidak ada anggaran jangan PHP keluarga miskin.
Menurut Cekli sapaan akrab Razali Yusuf, akibat ketidak becusan kinerja Baitul Mal, keluarga janda miskin ini yang terzhalimi, mereka harus tidur dengan kondisi rumahnya tanpa atap, karena sudah dibongkar dua bulan yang lalu, ketika kami tanya kepada ketua Baitul Mal kata segera mencairkan dana, tapi nyata nya sampai hari ini tidak ada kejelasan.
“Dimana moral dan tanggung jawab Baitul Mal, tega mempermainkan janda miskin dan anak yatim,” cetus Cekli.
Baca : https://suaraindonesia-news.com/jeritan-janda-dhufa-di-aceh-timur-terbelenggu-kemiskinan/
Sementara Keuchik Pucok Alue Sa, Abdullah sangat kebingungan ketika warga nya mempertanyakan perihal lanjutan rehab rumah milkik N, kenapa belum dibangun, padahal sudah lama dibongkar.
“Bahkan sebagian material dan biaya tukang ditanggung oleh Desa, dan sudah kami sediakan, sedangkan yang ditanggung atau di biayai oleh Baitul Mal, atap seng dan plaster belum ada tindak lanjut,” ucap Abdullah.
Ia mengaku sangat prihatin dengan kondisi kehidupan janda miskin terutama anak yatim harus tidur di ruang dapur yang sangat sempit dan atap nya bocor.
“Saya sudah malas berurusan dengan Baitul Mal, sudah 6 kali saya hubungi dan 3 kali ke kantor Baitul mempertanyakan bantuan dari baitul Mal yang mereka janjikan, jawaban nya besok, lusa, dan alasan inilah, itu lah,” kata Abdullah dengan nada jengkel.
Hal yang sama juga dialami 3 keluarga janda miskin, Ti Yusna, Anita dan Ina Marlina di Desa Paya Dua Kecamatan Peudawa, yang juga dijanjikan pihak Baitul Mal untuk merehab rumah mereka bekerja sama dengan Pemerintah Desa Paya Dua, namun sampai saat ini belum ada kejelasan, padahal ketiga rumah janda miskin setelah viral di media langsung turun Bupati Aceh Timur HmHasballah M.Thaib, Kapolres dan Dandim, Kepala Dinas Sosial dan Ketua Baitul Mal untuk melihat langsung kondisi kehidupan mereka yang dangat memprihatinkan.
Baca : https://suaraindonesia-news.com/miris-tiga-keluarga-dhuafa-di-aceh-timur-tinggal-digubuk-reot-kondisi-memprihatinkan/
Tapi sampai saat ini, janji tinggal janji, Pemkab Aceh Timur khusus Baitul Mal, telah mengkhianati janji nya kepada janda miskin.
Ti Yusna janda miskin Desa Paya Dua, mengaku sampai saat ini rumah nya belum dibangun, cuma ada datang dari Dinas Sosial, mengantarkan bantuan 114 lembar seng, 114 Triplek dan cat.
“Namun kami tak punya untuk membeli kayu tiang dan lat kayu lain nya, termasuk biaya tukang, sehingga bantuan tersebut kami masih kami simpan,” ujar nya.
Ketua Baitul Mal Aceh Timur Tgk.H.Hasanuddin saat dihubungi media mengatakan bahwa pihak nya sudah mengajukan SK Kepada Bupati Aceh Timur, untuk pembangunan rumah baru tahun 2020, sebanyak 27 unit dan rumah rehab 57 Unit.
“Jika SK sudah ditanda tangani oleh Bupati, kita langsung mengerjakan nya, sebelum nya.kita sudah mengusulkan juga tapi pihak Kabag Hukum Pemkab meminta untuk verifikasi, dan proses verifikasi sudak selesai kita lakukan,” jelas Tgk Hasanudin.
Reporter : Masri
Editor : Amin
Publisher : Ela