KOTA BATU, Kamis (6 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Dua tamu Polres Batu pembawa obat terlarang jenis Pil Koplo dan sabu, Kamis siang (6/7/2017), diamankan Polisi.
Mereka kedapatan membawa sabu usai dilakukan pemeriksaan di pos jaga.
Dalam isi tas yang dibawa oleh tamu tersebut ternyata salah satunya berisi sabu dan puluhan pilkoplo.
Namun demikian Polrest Batu belum bisa melakukan rilis ke media massa lantaran, hingga berita ini diturunkan pemriksaan masih dalam pemeriksaan di unit Reskoba Polres Batu.
AKBP Budi Hermanto Kapolres Batu mengatakan, penangkapan pelaku pembawa sabu-sabu itu terjadi saat akan masuk Mapolres Batu.
“Setelah dilakukan pemeriksaaan ternyata isi tas itu berisi obat terlarang jenis sabu dan pil koplo,” kata dia.
Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan ini belum bisa merilis ke media massa lantaran mereka masih dalam pemeriksaan, usai pemeriksaan kepada pelaku, Budi Hermanto siap membeberkan siapa pelaku pembawa sabu tersebut.
Mulanya pemeriksaan, tamu yang masuk ke mapolres Batu, kata Budi dimaksudkan untuk melakukan langkah antisipasi terhadap aksi teror yang saat ini kerap menyerang aparat kepolisian yang dijadikan sasarannya.
“Sebagai langkah antipasti, setiap tamu yang masuk Ke Mapolres Batu di periksa barang bawaanya, hal tersebut untuk melakukan tindakan preventif, berjaga-jaga sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Lanjutnya, Banyaknya aksi teror di sejumlah daerah yang di lakukan para pelaku teror mendorong aparat Polres Batu melakukan pengamanan agar hal tersebut tidak terjadi di kota Batu.
Selain melakukan pemeriksaan dalam tas milik tamu, Polisi juga memeriksa bawaan tamu yang di simpan di dalam kendaraan mereka.
Ia juga menyebut apa yang dilakukan sekarang ini adalah intruksi dari Kapolri agar para anggotanya waspada karena banyak aksi teror di sejumlah daerah yang mentargetkan anggota polisi sebagai sasaranya.
Meski sekarang ini banyak aksi teror tersebut Budi Hermanto mengaku tidak gentar atas aksi teror tersebut dan dirinya sudah mengerahkan anggotanya untuk terus melakukan pengawasan terhadap berbagai aktivitas untuk menggagalkan aksi teror tersebut.(Adi Wiyono)
