DELI SERDANG, Jumat (22/8) suaraindonesia-news.com – Kinerja Polsek Pancur Batu Polrestabes Medan menjadi sorotan sejumlah warga dan organisasi masyarakat di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Aliansi Masyarakat Deli Serdang menilai masih ada delapan laporan kasus yang belum tuntas ditangani, di antaranya terkait penembakan warga, pembakaran gubuk, perusakan, hingga pembacokan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Aliansi Masyarakat Deli Serdang, R. Anggi Syaputra, dalam keterangannya kepada media, Jumat (22/8/2025). Ia menilai kondisi ini memicu krisis kepercayaan publik terhadap Polsek Pancur Batu.

“Meski sudah berulang kali didemo masyarakat, hingga kini Polsek Pancur Batu dinilai belum mampu menuntaskan delapan laporan kasus tersebut,” kata Anggi.

Sebelumnya, pada Rabu (13/8/2025), aliansi tersebut menggelar aksi damai di Mapolsek Pancur Batu dengan memberikan ultimatum 3×24 jam agar kepolisian segera menindaklanjuti laporan masyarakat. Namun, menurut mereka, hingga tenggat waktu berakhir belum ada kasus yang terungkap.

Anggi menegaskan bahwa menjaga keamanan, menegakkan hukum, serta memberi perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat merupakan tugas utama kepolisian. Jika hal tersebut tidak dijalankan, menurutnya, wajar bila masyarakat meragukan kinerja aparat. Ia juga menyampaikan bahwa aliansi akan melanjutkan aksi dengan skala lebih besar apabila tuntutan tidak ditindaklanjuti.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Pancur Batu, Kompol Djanuarsah SH, menyampaikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya maksimal dalam menangani kasus-kasus yang dilaporkan masyarakat.

“Pandangan bahwa Polsek Pancur Batu kurang profesional dalam menangani perkara itu tidak benar. Kami sudah melakukan upaya semaksimal mungkin, namun ada kendala minimnya saksi yang dapat memberikan keterangan terkait pelaku, sehingga penanganan kasus mengalami hambatan,” ujar Kompol Djanuarsah.

Ia menambahkan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menangani kasus-kasus tersebut secara profesional.