SUMENEP, Selasa (04/07/2023) suaraindonesia-news.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Aktivis Madura (GEMARA) melakukan demonstrasi ke kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Madura, Jawa Timur, 04/07/23.
Diketahui masa aksi terdiri dari berbagai kampus seperti Instika, Unija, Uniba dan STKIP PGRI Sumenep.
Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari audiensi pada bulan Ramadan lalu yang dinilai belum menemukan titik terang hingga sampai ini.
Ali Makki selaku Koorlap aksi mengatakan, Dinas Sosial P3A terindikasi melakukan penyelewengan terhadap kucuran dana tersebut, bahkan diduga adanya pungutan liar (pungli) dan pemangkasan terhadap bantuan yang dialokasikan.
Menurutnya ada berbagai macam temuan yang menjadi problematika di lingkungan Dinsos P3A Kabupaten Sumenep, diantaranya adalah dana BLT DBHCHT tahun 2022, dana penggalangan dana di Cianjur, pengumpulan dana distribusi kurban tahun 2022, dan pengumpulan dana distribusi zakat tahun 2023.
“Hal itu jelas melanggar UUD Nomor 31 Tahun 1999 Junto Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” ujar Makki.
Dilanjutkan dengan Fadlillah selaku Ketua Gerakan Mahasiswa Aktivis Madura (GEMARA) yang menuntut Dinsos P3A Kabupaten Sumenep untuk mempublikasikan segala bantuan sosial sebagaimana berikut:
1. Audit semua bantuan sosial di Dinsos P3A termasuk pengumpulan zakat fitrah, penggalangan bantuan untuk bencana dan kurban.
2. Copot Kadinsos karena diduga terlibat penyimpangan dan pungli dalam program DBHCHT tahun 2022 dan dugaan penyimpangan dalam program bansos lainnya.
3. APH dan APIP segera periksa Kadinsos P3A Kabupaten Sumenep atas dugaan penyimpangan yang merugikan negara dan masyarakat tersebut.
“Semua tuntutan itu telah kami sampaikan saat aksi, namun GEMARA kecewa karena Kadinsos, Bupati maupun Inspektur enggan menemui massa aksi, ini jelas mereka tidak mau mendengarkan aspirasi dan tak mau menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat Sumenep,” kata Fadli, menambahkan.
Pihaknya mangaku aksi itu dilakukan di tiga titik, selain di Dinas Sosial P3A, Kantor Inspektorat dan Bupati Sumenep, sebagai bentuk aksi yang berkesinambungan dari berbagai tuntutan dari aktivis GEMARA berdasarkan aspirasi masyarakat.
“GEMARA akan melakukan gerakan continue, temuan ini pun akan kami bawa ke ranah hukum untuk dilaporkan, dan yang pasti GEMARA akan kembali turun jalan,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Sumenep Achmad, Dzulkarnain mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi terkait dengan tuntutan mahasiswa.
“Saya ucapkan terima kasih atas semua aspirasi para mereka aktivis, dan kebetulan saya tadi ada acara tidak bisa menemui mereka,” ucapannya, saat dihubungi via aplikasi WA oleh media ini.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam