PAMEKASAN, Jumat (27/09/2019) suaraindonesia-news.com – Aksi Demontrasi yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di Depan Gedung DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sempat ricuh. Aksi mahasiswa tersebut merupakan bentuk penolakan terhadappp RUU KUHP yang digagas oleh DPR RI.
Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo mengatakan, semula aksi demontrasi berlangsung damai. Namun, massa yang tak kunjung ditemui DPRD Pamekasan akhirnya nekat melempari batu.
“Pada pukul 10.30 ada peningkatan eskalasi dengan insiden pelemparan batu, lalu aparat menyemprotkan gas air mata,” terang Teguh.
Teguh melanjutkan, pihaknya menggunakan sistem pengamanan berlapis dan SOP pengamanan sesuai dengan yang diinginkan.
“Massa aksi baru kemudian membubarkan diri setengah jam usai aksi,” paparnya.
Menurut Teguh, Water Canon dipilih lantaran massa aksi mulai anarkis sehingga langkah itu kemudian ditempuh.
https://youtu.be/9kc_Yd1Lphk
“Tak ada korban jiwa dalam massa aski tadi,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pamekasan, Sahur Abadi mengakui jika pihaknya sempat meminta perwakilan dari mahasiswa yang jumlahnya ribuan itu, namun karena mahasiswa enggan menemui akhirnya DPRD menemui para demonstran.
“Saya kira masih taraf kewajaran termasuk barang barang yang rusak juga nanti biar diperbaiki, saya bersyukur tak ada korban jiwa hingga aksi demo usai,” pungkas Sahur.
Reporter : May/Ita
Editor : Amin
Publishet : Marisa













