BLORA, Selasa (5/5/2020) suaraindonesia-news.com – Jembatan utama penghubung Desa Ledok dan Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, retak dipinggir jembatan dan badan jembatan mengalami kemiringan serta ambles dikarenakan musibah banjir bandang dari luapan sungai semurup satu bulan yang lulu.
Karsi, Kaur Umum Desa Giyanti ketika dikonfirmasi dibalai Desa Giyanti menyampaikan bahwa jembatan dengan panjang 12 x 4 meter persegi itu dibangun sejak 2002 belum ada renovasi sama sekali.
Jembatan yang merupakan akses utama warga Giyanti menuju Desa Ledok sampai kantor Kecamatan Sambong itu, sudah di survay pihak Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Blora minggu yang lalu tapi belum ada penanganan.
“Untuk mengantisipasi pemekaran pecahnya pinggir jalan yang menyambung jembatan pihak pemerintah Desa hanya menambal dengan pedel,” kata Karsi.
Sementara warga Giyanti Rosid yang juga sebagai perangkat Desa Bayan mengatakan bahwa kehawatiran warga Giyanti saat ini adalah ketika hujan turun debit air tinggi.
“Bisa-bisa menggerus jembatan jadi runtuh dan sejauh ini kondisi jembatan tersebut mengalami kemiringan, namunmasih dilewati penguna kendaraan roda empat,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Blora (DPUPR) Ir. Samgautama Karnajaya, MT Ketika ditanya, membenarkan, bahwa pihak DPUPR Kabupate Blora sudah mengecek jembatan pengubung kedua Desa di Kecamatan Sambong tesebut.
Sayangnya, belum dianggarkan karena pihak nya mengaku baru mengajukan Kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan pihak DPUPR mengakui bahwa kondisi akses jembatan tersebut kurang layak digunakan.
Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Ela












