Akal Bejat Ayah Kandung, Tewaskan Anak Sendiri Dan Istri Kritis - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

Akal Bejat Ayah Kandung, Tewaskan Anak Sendiri Dan Istri Kritis

×

Akal Bejat Ayah Kandung, Tewaskan Anak Sendiri Dan Istri Kritis

Sebarkan artikel ini
foto foto 5 1
Kediaman Siti Hadroh, 35, bersama anaknya Afriyanto, 15, di RT3/RW I Desa Geneng, Batealit, Jepara di Police Line

JEPARA, Suara IndonesiaNews.ComNasib naaas pada bocah bernama Afriyanto, (15), warga Desa Geneng RT 3/RW I, Batealit, Jepara.  Seketika meregang nyawa. Dengan luka parah pada bagian kepalanya, Sedangkan sang ibu, Siti Hadroh,(38), kritis dengan luka yang sama.

Peristiwa tragis, pertama diketahui Nur Syahid (45), salah satu tetangga, korban sekitar pkl. 06.00 wib, mendengar suara seperti orang menangis, lantas ia penasaran dan  mengecek dari mana sumber suara itu, namun suara tangisan tersebut yakni berasal dari rumah Siti Hadroh, maka ia pun penasaran bergegas melihatnya.

”Saya pun melihat ke dalam rumah korban. Saya lihat kondisi Siti Hadroh sudah terkapar di lantai kamar, sebagian tanganya menutupi kepalanya. Sedangkan suara tangis itu, berasal dari Afriyanto, yang juga terkapar diatas tempat tidur, dilokasi yang sama dengan ibunya. Saat itu juga, langsung saya laporkan ke Pak RT setempat dan memanggil warga sekitar untuk segera memberikan pertolongan. Karena keduanya saat itu masih hidup,” tutur Syahid.

Puluhan warga lain turut membantu dari kedua korban dibawa ke Puskesmas Batealit. Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi korban mengalami luka cukup parah pada bagian kepala. Sehingga, dirujuk ke RSUD Kartini Jepara.

Baca Juga :  Fair Field Marriot Hotel Ternyata Bermasalah

Namun kehendak lain, setelah mendapatkan perawatan, sekitar pukul 07.30 nyawa Afriyanto tak bisa diselamatkan. Akibat kondisi luka yang sangat parah pada bagian kepalanya. Sedangkan ibunya, saat ini masih belum sadarkan diri dan di rawat di Ruang Teratai RSUD Kartini Jepara.

Keterangan yang dihimpun oleh suara Indonesia news.com, RSUD Kartini yang menangani kedua pasien menyampaikan.

”Keduanya mengalami luka pada bagian depan kepala, menggunakan benda tumpul. Bahkan, pada kepala Afriyanto tulang kepalanya ringsek kedalam, lantaran begitu keras mendapatkan pukulan yang belum diketahui menggunakan alat apa. Sedangkan ibunya, mengalami pendarahan serius karena pada bagian kepala juga mendapat perlakuan sama seperti anaknya”. Jelasnya.

Pelaku yang diduga melakukan tindak kekerasan  Keji, adalah Serajuk (45), diduga aksi tragis ini yakni ayah kandung Afriyanto sendiri. Dugaan ini menguat, lantaran sebelumnya ketiganya tinggal satu rumah dan pada saat Afriyanto dan ibunya ditemukan warga dalam keadaan mengenaskan, Serajuk tidak ada di rumah. Sehingga kuat dugaan, jika ia yang melakukan aksi tersebut. Karena tidak ada tanda-tanda kejahatan lainya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun suara Indonesia news, Siti Hadroh dan Serajuk yang sebelumnya pasangan suami istri ini sudah bercerai pada 19 September 2015 lalu. Namun, sampai kemarin hubungan mereka semula baik-baik saja. Karena Serajuk, juga masih tinggal di rumah mantan istrinya.

Baca Juga :  Parit Beton Gampong Lhok Bani Diduga Tak Akan Bertahan Lama

Warga asal Makasar, Sulawesi Utara ini, diketahui hanya menganggur alias tidak bekerja. Kesibukkanya dirumah Siti Hadroh hanya membantu nyapu, masak, cuci piring dan baju. Hal itu tidak menjadi masalah bagi warga sekitar, karena memaklumi kondisi yang dialami Serajuk.

Nur Syahid, menjelaskan, pihaknya mengenal betul sosok Serajuk, orangnya pendiam dan tidak banyak bicara. Meski begitu, ia sosok yang ramah dan baik kepada siapapun.

”Sebelum kejadian, sekitar pukul 19.00 ia bersama Siti Hadroh juga sempat berkunjung ke rumah saya. Kami sedang ngobrol-ngobrol biasa, namun sekitar pukul 20.30 ia berpamitan. Saya juga tidak berfirasat apa-apa, karena mereka masih baik-baik saja,” terang Syahid.

Dari keterangan Syahid, pada malamnya tidak merasa mendengar suara keras dari rumah Siti Hadroh. Ia mengetahui ada suara tangis baru pagi harinya.

Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengejaran terhadap Serajuk. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan kemarin sekitar pukul 11.30 dan belum bisa memberikan keterangan kepada awak media.  (pung)