LUMAJANG, Senin (24/12/2018) suaraindonesia-news.com – Pasca hujan yang menyebabkan banjir melanda dua Desa di Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga menjebolkan tanggul, 9 ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Dari informasi yang dikumpulkan awak media, sejak pukul 07.00 WIB, kondisi genangan air di Dusun Penggung Kidul dan Dusun Penghung Lor, Desa Sidorejo, ketinggian air antara 30-40cm dijalan raya dan menggenangi halaman dan air masuk di beberapa rumah.
Berbeda dengan di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, ketinggian air masih 100-150 cm dan tetap masuk dalam rumah warga.
“Untuk di Dusun Persil Perkampungan Banter, Desa Rowokangkung ketinggian air mencapai 100 cm. Dusun Blimbing : 10 cm – 25 cm. Dusun Persil Genitri Kidul : 30-40 cm. Dusun Krajan Timur : 30-40 cm, dan Dusun Rowoasri : 10-25 cm,” kata salah seorang anggota Tagana Kabupaten Lumajang, Eko Santoso kepada media ini.
Dan untuk kendaraan baik roda 2 maupun roda 4, kata sumber setempat tidak direkomendasikan ke arah Posko di Balai Desa Rowokangkung melalui jalur Dusun Penggung Lor maupun Penggung Kidul, sebab ketinggian air masih belum surut.
Sampai dengan berita ini ditayangkan, warga yang berada di sekitar Kecamatan Rowokangkung membutuhkan bantuan logistik.
“Dapur umum yang ada hanya bisa menyediakan 1000 porsi, sementara jumlah warga yang membutuhkan 9000 porsi/ 9 ribu orang. Artinya butuh sekitar 27.000 bungkus per harinya, untuk makan sehari 3 kali,” jelas Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Heru.
Selain Makanan, menurut Heru, para dermawan juga bisa juga bantu dengan pakaian-pakaian bekas yang masih layak pakai atau apa pun bentuknya bisa disalurkan langsung ke lokasi.
“Bukan hanya besok tapi mereka terus membutuhkan uluran tangan kita sampai mereka benar-benar pulih kondisinya,” pungkasnya.
Sementara ini, lokasi pengungsian ada di Balai Desa Sidorejo dan Balai Desa Rowokangkung.
Reporter : Fuad
Editor : Panji
Publiser : Imam
