PAMEKASAN, Minggu (24/06/2018) suaraindonesia-news.com – Kemajuan teknologi belakangan ini memang dapat menjadi alat komunikasi yang terkadang mampu mempertemukan kembali pihak yang sudah terpisah sekian lama.
Seperti alumni SMP 1 Pakong angkatan 93 yang di momen lebaran ini dapat bereuni lagi pasca terpisah 25 tahun lamanya.
Grup Whats App Massenger diakui merupakan alat yang belakangan mampu menyambung silaturahmi yang sudah putus sangat lama.
“Setelah hampir 25 tahun tidak bertemu, kami memang sepakat bertemu dan melakukan reuni setelah percakapan yang cukup intens di grup WA” ungkap Agus, ketua pelaksana reuni alumni SMP angkatan 93 saat ditemui Cafe Jasmine, Mingg (24/6) siang.
Menurutnya, awalnya dirinya cukup pesimis dapat mengumpulkan kembali 63 orang teman SMP-nya tersebut mengingat banyak yang sudah pindah dan tidak berdomisili lagi di Pakong.
Baca Juga: Tak Netral, 3 ASN di Lumajang Dipecat
“Namun diluar dugaan, setelah membuat grup WA responnya sangat baik dan tidak butuh lama bagi kami untuk mempersiapkan acara ini,” jelasnya.
Bahkan diakuinya, para peserta yang hadir pun bukan hanya dari Pakong namun juga dari luar propinsi seperti bogor, malang hingga Surabaya termasuk rekan yang ada diluar negeri.
“Setelah kami lulus, ini adalah pertama kalinya kami berkumpul lagi, sehingga rasanya sangat senang. Kedepan grup ini akan kami teruskan dan semoga dapat lebih bermanfaat lagi,” ujar Darut yang sekarang berprofesi sebagai Modin di Desa ini.
Selain berkumpul dengan sesama alumni, pihaknya juga mengajak para guru yang dulu pernah mengajar mereka sewaktu masih di SMP 1 Pakong.
“Untuk peserta, sudah diluar target karena mencapai lebih dari separuh siswa dulu. Sedangkan guru yang hadir ada 4 orang, kami berikan sedikit kenang-kenangan untuk mereka yang sudah berjasa mendidik kami,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang peserta reuni K.Qadar Maufirah mengaku sengaja datang untuk menghadiri acara ini.
“Awalnya, tahun ini adalah jatah untuk mudik ke kampong istri Namun karena sudah 25 tahun tidak bertemu, maka saya meminta izin pulang ke Pakong lebih awal untuk bertemu teman-teman akrab dulu, rasanya tidak percaya bisa berkumpul lagi. Kalau ditanya kenangan saat SMP dulu, maka pasti akan tertawa karena masih kecil dan culun, kaget juga grup WA bisa membuat acara seperti ini,” ungkap praktisi hukum yang kini mengabdikan dirinya di pondok pesantren modern al-qadariyah yang didirikannya ini.
Dalam kesempatan ini ia menitipkan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia, guru dan rekan rekannya semoga hal ini bisa terpelihara dalam nuansa kebersamaan yang menuai manfaat, ia pun memberikan kesempatan kepada seluruh alumni yang hendak kuliah bisa memanfaatkan peluang bea siswa bebas biaya kuliah pertahunnya sebanyak 12 orang guna mempersiapkan generasi penerus bangsa yang bisa membangun desanya lebih maju dan berkembang tambahnya sebagai bingkisan peluang prioritas khusus keluarga besar alumni SMPN 1 Pakong.
Reporter : May
Editor : Amin
Publisher : Imam













