Dinkes Sumenep, Atasi Chikungunya di Pulau Kangean Dengan Alat Foggin Buatan Jerman - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Pendidikan

Dinkes Sumenep, Atasi Chikungunya di Pulau Kangean Dengan Alat Foggin Buatan Jerman

×

Dinkes Sumenep, Atasi Chikungunya di Pulau Kangean Dengan Alat Foggin Buatan Jerman

Sebarkan artikel ini
Imam Muttaqin
Imam Muttaqin, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Sumene

Suara Indonesia-News.Com, Sumenep – Maraknya penyakit chikungunya di Kabupaten Sumenep hususnya di Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) segera mengambil tindakan serius.

Salah satunya, Dinkes datangkan alat Foggin buatan jerman yang dianggap bisa memberantas maraknya penyakit menular tersebut bisa teratasi segera sehingga diharapkan bisa mengurangi jumlah masyarakat yang terserang.

“Kami memang sudah mendapatkan laporan dari puskesmas kangayan dan puskesmas arjasa, yang pasti puskesmas kangayan sudah kami kirim satu alat foggin yang baru, bahkan buatan dari jerman,” Jelas dr. H. Fatoni, M. Si , Melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Imam Muttaqin, saat di temui di ruang kerjanya, Kamis, (22/1/2015).

Baca Juga :  Peduli Sekitar, Satgas Pamtas Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin Warga Yang Sakit Menahun

Imam juga menambahkan, tidak hanya itu, kami juga beri 5 liter Infektisida sebagai obat, karena arjasa itu bersedia untuk melakukan foggin dengan campuran dana puskesmas sendiri. Imbuhnya.

Dikatakan Imam, bahwa pihaknya hanya menyiapkan alat fogginnya saja, diharapkan puskesma melakukan tindakan-tindakan terhadap sarang nyamuk karena menurutnya ini  juga perintah Bupati, dan itu sudah dilaksanakan oleh puskesman kangayan.

Dijelaskan, bahkan sebenarnya penyakit Chikungunya itu tidak bisa bergerak atau lemas, kalau penyakit itu tidak bisa dilakukan dengan fogen tapi kita memberantas sarang nyamuknya, karena chikungunya itu hampir sama dengan DBD, ada yang sama ada juga yang beda, pembawa firusnya itu dari nyamuk, paparnya.

Baca Juga :  Menuju Level 1, Pemkot Probolinggo Gelar Vaksinasi Lansia Serentak di 5 Kecamatan

“Harapan kami, kalau boleh foggin bukan tindakan satu-satunya dan tindakan pamungkas, kalau kita harapkan bahwa 3M (Menguras, Mengubur, Menutup) sebagai menu utama, karena itu alami tidak menggunakan bahan kimia dan pada lingkungan tidak merusak, kalau foggin itu akan merusak lingkungan dan membunuh buru-burung dan katak, padahal katak yang membunuh nyamuk-nyamuk.” Pungkas Imam.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Sekitar 500 warga Kecamatan Kangayan/pulau Kangean, Sumenep, Madura Jawa Timur, diserang chikungunya. Dalam tiap harinya, tidak kurang dari 30 orang penderita  yang terjangkit penyakit menular tersebut. (liq/jr/din).