Reporter : Jar
SUMENEP, Rabu (22/3/2017) suaraindonesia-news.com – Terkait dugaan kasus kristenisasi yang di kemas dalam bentuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) dan peyebaran bingkisan berupa paket kristenisasi kepada Anak sekolah Dasar (SD) yang di lakukan Dewan Harian Cabang (DHC) 45 bersama Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (SBM) beberapa minggu lalu. Ternyata pihak Dinas Pendidikan (Diknas) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak pernah melakukan kordinasi dengan pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Lingdungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) setempat.
Kepala Kesbangpol Linmas, Moh. Kafrawi, mengungkapkan, bahwa Dinas pendidikan Sumenep selama ini tidak pernah melakukan kordinasi dengan pihak kesbangpol linmas.
“Sampai saat ini, dinas pendidikan tidak pernah ada kordinasi kepada kami Kesbangpol Linmas mas terkait acara sosialisasi wawasan kebangsaan yang di laksanakan oleh Dewan Harian Cabang (DHC) 45 bersama Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (SBM) dan isi paketpun kami juga tidak tau berupa apa yang telah di berikan kepada anak sekolah dasar (SD),” terang Moh. Kafrawi, ketika di konfirmasi wartawan suaraindonesia-news.com dikantornya, Rabu (22/3/2017).
Begitu juga terkait pemberian surat rekomendasi dari dinas pendidikan kepada pihak pelaksana Dewan Harian Cabang (DHC) 45 bersama Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (SBM) untuk pelaksanaan wawasan kebangsaan (wasbang) pihaknya mengaku tidak pernah tau karena memang tidak pernah ada kordinasi.
“Terkait rekomendasi itu, kami juga tidak pernah tau, alangkah baiknya tanyak kepada dinas pendidikan langsung karna pihak sana yang lebih tau dan kami juga tidak pernah tau terkait itu,” tukasnya.