Reporter : Nazli, Md.
ABDYA ACEH, Senin (13/3/2017) suaraindonesia-news.com – Yusnaini (41) seorang bidan PNS yang sudah delapan tahun divonis buta karena serangan penyakit Glukoma tetap bekarja sebagai staf di Pustu Gampong Rumah Dua Lapis, Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sudah 11 tahun menjadi tanggungjawabnya. Dibantu suaminya, ibu empat anak ini tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
Sebelum diangkat menjadi PNS pada tahun 2007, Yusnaini merupakan bidan PTT honorer yang sudah mengabdi 13 tahun lebih di Gampong tersebut. Saat itu, dirinya masih bisa melihat normal. Hanya saja, setelah dua tahun diangkat menajdi PNS, tepatnya tahun 2009, dirinya sudah tidak dapat melihat sama sekali.
Kepada Suaraindonesia-news.com, Yusnaini bercerita, meskipun begitu, dia bersama suaminya tetap bersemangat memberikan pelayanan sehingga anak-anaknya berhasil dikemudian hari. Mesyukuri setiap kelebihan dan kekurangan yang ada padanya.
“Harapan saya, hanya memberikan apa yang dicita-citakan anak-anak saya tercapai, terutama anak perempuan saya yang sebentar lagi masuk keperguruan tinggi dan mau menjadi dokter,”sebut Yusnaini.
Disebutkan Yusnaini, suaminya menjadi orang penting yang membantu untuk kehidupan keluarga termasuk membantu pekerjaannya.
“Setiap malam, kalau ada masyarakat yang mengeluh kesakitan selalu saya bantu, memberikan obat dibantu suami saya, kadang bila suami tidak ada, anak-anak saya dengan suka cita membantu saya,”papar Yusnaini.
Rutinitas itu, diakuinya sudah dilakoni selama delapan tahun tanpa ada kendala yang berarti baginya. Masyarakat pun tidak pernah mengeluh dengan pelayanannya yang diberikannya. Bahkan, hampir seluruh pasien yang mendatangi Pustu itu merasa takjub dan prihatin.
Dia, berharap dukungan dan do’a sehingga ia terus dapat bekerja memberikan baktinya sembari menghidupi anak-anaknya.
“Suami saya hanya pekebun, tapi kami punya niat untuk berbakti kepada bangsa,”sebutnya.
Agusnisar (50), suaminya mengakui, saat ini pihaknya sudah mendaftarkan disalah satu Yayasan Bank Mata di Jakarta, namun karena belum banyak terkumpul biaya, terpaksa niat itu hanya didaftarkan saja.
“Kalau ada rezeki dan pendonor matanya sudah ada, saya akan membawakannya kesana,”paparnya.
Terkait dengan kondisi yang dialami oleh yusnaini (41) seorang bidan honorer PTT yang sudah diangkat menjadi PNS pada tahun 2017, divonis buta karena serangan penyakit Glukoma Plt, Sekda Abdya Drs, Thamrin mengatakan,Walau pun tidak bisa melihat, kalau memang bisa melayani masyaratkat tidak jadi persoalan dan nanti kita akan panggil kepala dinasnya, untuk menambah staf pegawai nya di pustu tersebut.
“Karena keinginan sakit itu,bukan kehendak kita itu adalah kehendak yang maha kuasa” .ucap singkat sekda kepada suaraindonesia-news.com.