Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Rombongan DPRD Sumenep Ditolak Ratusan Masyarakat Gili Raja

Avatar of admin
×

Rombongan DPRD Sumenep Ditolak Ratusan Masyarakat Gili Raja

Sebarkan artikel ini
IMG 20170310 200139

Reporter: Jar

SUMENEP, Jumat (10/3/2017) suaraindonesia-news.com – Rombongan  DPRD Sumenep yakni Ketua DPRD Dan Ketua komisi 1  ke Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, mendapat penolakan dari warga setempat dan Penolakan tersebut dilakukan dengan cara  menggelar aksi menutup jalan dengan menanam pohon di jalan yang berlubang tidak hanya itu Sejumlah warga  menggelar aksi dengan cara berorasi menggunakan pengeras suara.

Selain itu mereka juga membawa poster yang bertulisian “DPRD Sumenep Jangan Anak Tirikan Kami” dan sejumlah tulisan yang lain dan berisi kecaman.

Rombongan wakil rakyat di Gedung DPRD Sumenep, bertandang ke Kecamatan Gili Genting guna menindak lanjuti klaim salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang migas. Sebab, berdasarkan informasi dari masyarakat, salah satu perusahaan tidak pernah mengadakan sosialisasi.

Baca Juga :  Puluhan Hektar Diserang Hama Putih Palsu, Distannak Abdya Berikan Obat Pembasmi

Sementara berdasarkan hasil pertemuan yang dihadiri oleh SKK Migas serta perusahaan migas, dan sejumlah warga Kecamatan Gili Genting beberapa waktu lalu, perusahaan mengklaim selama ini sering melakukan sosialisasi.

Demi mengkroscek kebenaran itu, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma besera rombongannya mendatangi Kecamatan Gili Genting guna melakukan silaturrahmi balasan terhadap warga untuk memastikan kebenaran pengakuan perusahaan itu

Baca Juga :  Forkab Aceh: Revisi Qanun Nomor 2 Tahun 2016 Belum Tepat Waktu

”Ketua DPR dan anggota  harus berjalan kaki sepanjang 1,5 kilo meter, biar tau bahwa jalan rusak parah, dan mereka harus berjanji  memikirkan kesejahteraan masyarakat gili raje dengan memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 3 kilo meter,” ungkapnya, Jum’at (10/03/2017).

Menurutnya, selama ini sejumlah masyarakat Gili Genting merasa dianak tirikan dan tidak pernah merasa mempunyai wakil di Parlemen. Sebab, aspirasi mereka tidak pernah dihiraukan

“Aneh, kenapa kok baru-baru ini mereka peduli pada kami. Kan perlu dipertanyakan,” tegasnya.