Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Pelayanan RSUD Aceh Tamiang Terkesan Tidak Profesional Menangani Pasien

Avatar of admin
×

Pelayanan RSUD Aceh Tamiang Terkesan Tidak Profesional Menangani Pasien

Sebarkan artikel ini
IMG 20160817 WA0035

Reporter: Rusdi Hanafiah

Aceh Tamiang, 16/08/2016 (suaraindonesia-news.com) – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang terkesan tidak profesional dan tidak cepat tanggap terhadap pasien yang diserang gejala penyakit demam berdarah (DBD).

Hal itu diungkapkan oleh warga Aceh Tamiang, Zulfadli Idris (42) saat membawa isterinya berobat, kepada Suara Indonesia-News, Selasa (16/8/2016).

Zulfadli menjelaskan, setelah mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas Upah, Kecamatan Bendahara, sekira pukul 10.00 WIB dirinya membawa isteri, Irma Sari (39) yang terindikasi gejala DBD untuk berobat ke RSUD Aceh Tamiang. Sesampainya di rumah sakit, kata Zulfadli, isterinya diperiksa di Poli Penyakit Dalam oleh dr. Syahbuddin, lalu dilanjutkan pemeriksaan darah ke Laboratorium.

Baca Juga :  Peringati Hari Guru Nasional, OASE Gandeng BPJS Kesehatan Gelar Pemeriksaan IVA/ Papsmear Serentak

“Sekira pukul 12.00 WIB, keluar hasil pemeriksaan darah isterinya dari Laboratorium yang menjelaskan bahwa Trombosit serta Lecocyte sangat rendah, dan dibutuhkan perawatan secara intensive,” terang Zulfadli.

Dia menambahkan, setelah keluar hasil pemeriksaan dari Laboratorium dirinya berharap bisa konsultasi ulang dengan dr. Syahbuddin untuk perawatan isterinya secara intensive, namun menurut keterangan pihak perawat bahwa dr. Syahbuddin hanya masuk kerja setengah hari saja.

Lanjutnya, pihak perawat di Poli Penyakit Dalam menghimbau  agar isterinya kembali saja ke rumah dan disuruh banyak istirahat dan minum air putih. Dan perawat. Juga menyampaikan, jika perlu isterinya perlu obat disuruh balik lagi hari Kamis (18/8/2016) mendatang,” Kata Zulfadli.

Baca Juga :  Kadindik Lumajang : Kalau Ada Revisi, Jalur Prestasi Bisa 15 Persen

“Karena menganggap bahwa pelayanan di RSUD Aceh Tamiang terkesan ngaco dan tidak profesional, saya segera melarikan isteri saya ke RSUD Langsa dan Alhamduliilah saat ini sudah mendapat perawatan secara baik,” terang Zulfadli.

Direktur RSUD Aceh Tamiang, Ibnu Hajar, SKM, saat dikonfirmasi, dirinya memohon ma’af dan menjelaskan bahwa sedang mengkonfirmasi pihak dokter serta perawat di Poli Penyakit Dalam.