Sumenep, suaraindonesia-news.com – Program pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur dalam hal mengembalikan fungsi dan kegunaan ruang publik yaitu taman adipura atau yang biasa disebut taman bunga (TB) patut mendapatkan apresiasi, karena selama ini ruang publik tersebut sudah berubah fungsi dan kemanfaatannya, namun pemindahan para pedagang ini terkesan tanpa perencanaan yang matang.
Pernyaan tersebut di sampaikan Agus Junaidi Sekretaris Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Kabupaten Sumenep.
“Pemindahan pedagang yang dilakukan pemkab sumenep seakan hanya memindahkan masalah, karena segala sesuatunya dilakukan asal asalan tanpa menyediakan fasilitas umum lainnya, baik bagi pedagang itu sendiri dan juga pengunjung, seperti air bersih, MCK dan tempat sampah,” terang Agus, Minggu (10/7/2016).
Menurutnya, tentunya ini masalah cukup serius tetapi seakan dikesampingkan oleh pemkab, sementara pedagang sangat kebingungan untuk mendapatkan fasilitas tersebut belum lagi masalah listrik yang pemasangannya juga asal asalan.
“Kenapa pemkab tidak memikirkan keselamatan pedagang dan pengunjung, pemasangan aliran listrik nya yang sangat membahayakan pedagang dan pengunjung, buktinya setiap saat selalu mati,” terang Agus.
Tidak hanya itu, di jl KH. Agus Salim yang notabeni setiap harinya merupakan jalan yang sangat ramai, karena di sepanjang jalan tersebut terdapat beberapa sarana pendidikan dan perkantoran.
“Ini pasti akan menimbulkan masalah baru yaitu kemacetan dan keselamatan para siswa karena sebagian jalan sudah terpakai oleh PKL,” paparnya.
Ia berharap agar pemkab Sumenep yang sudah melakukan rekolasi PKL supaya mempertimbangkan sesuatu nya dengan matang karena menurutnya menyangkut kenyamanan dan keselamatan bersama.
“Jangan sampai hanya ingin mendapatkan predikat Adipura tetapi mengabaikan nasib para PKL dan masyarakat.” Tukasnya. (Im/Lq/Za).