Reporter: Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, Suaraindonesia-news.com – Sedikitnya dari 50 Kepala Keluarga (KK) penduduk Gampong Simpang Wie di Kemukiman Seuneubok Antara, Kecamatan Langsa Timur, sejak beberapa tahun belakangan ini.
“Kami warga tidak pernah nyaman diserang Lalat hingga malam hari, warga sangat terganggu dengan lalat yang paling menjijikan itu, bahkan hampir semua ibu rumah tangga mengeluarkan kata – kata yang tidak sedap di karenakan Lalat menginggapi makanan dan minuman, lalu di buang,” jelas Sulaiman Jum’at (20/5/2016).
Menurutnya, masyarakat Gampong Simpang Wie sangat berharap keperdulian pihak Muspika di Kecamatan Langsa Timur untuk memberikan teguran bagi pemilik ternak ayam potong yang sudah berjalan lama mengutip hasil, tapi diberikan lalat yang mendirikan usaha mereka di perbatasan desa.
Kapolsek Langsa Timur, Iptu Sugiono, dalam kunjungannya itu menyambut baik di tengah tengah warga Gampong Simpang Wie, terkait banyaknya lalat yang dilaporkan Warga setempat, bahkan selama ini wabah lalat telah menyerang rumah penduduk yang mengakibatkan banyak makanan dan minuman harus dibuang karena ditemukan lalat mengapung dalam makanan.
“Berdasarkan laporan warga, Yakni, dalam hal mengatasi Lalat yang berasal dari peternak di Desa berbatasan dengan Gampong Simpang Wie.” Sebut Kapolsek karena dia juga sebagai tamu yang baru saja di tugaskan menjadi Kapolsek di Kecamatan Langsa Timur, Ia berjani akan memanggil peternak ayam potong tersebut untuk kita tertipkan hingga tidak lagi menimbulkan lalat, ” lanjut Iptu Sugiono.
Menurutnya selaku Kapolsek yang baru menjabat 50 hari (satu bulan 20 hari) di Wilayah Kecamatan Langsa Timur, sekaligus memperkenalkan diri dan memberikan arahan terhadap semua perangkat pemerintah Desa saat pertemuan di Mushala Gampong Simpang Wie dan terlebih kepada salah satu calon Geuchik yang baru terpilih.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Langsa Timur memberikan himbauannya, yang paling diharapkan atas peranan masyarakat untuk saling bekerjasama dengan kepolisian dalam mencegah berbagai kejahatan jangan sempat terjadi di tengah warga Simpang Wie, seperti pengedar Narkoba, perjudian, pencurian dan meminta warga langsung melaporkan ke Polsek terdekat, jika ada yang dicurigakan dan pelapor kita rahasiakan demi keselamatannya, seperti timbulnya indikasi penyimpangan dana ADG dari APBN tahun 2016, di tahun jabatan Geuchik yang sudah terpilih nantinya.
Kehadiran Kapolsek Langsa Timur di tengah warga simpang wie, yang berasal dari keluarga besar kelahiran jawa timur, sudah lama di aceh dan memiliki anak empat orang, dua orang putra dan kedua putranya sudah menjadi anggota kepolisian, sementara dua orang putrinya yang satu bertugas di Bank BRI untuk paling bungsu masih dalam pendidikan sekolah.

