Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Puluhan guru SMA se kota Batu mengikuti pelatihan Mipa di Hotel Kartika Wijaya kota Batu, pelatihan yang di selenggarakan atas kerja sama dengan Usaid dan University Samporna ini Sebagai upaya meningkatkan kwalitas tenaga pendidik khususnya di mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA),
Kepala SMAN 02 Batu Pamor Patriawan, saat ditemui Selasa (3/11/2015) menyatakan bahwa kegiatan ini berbeda dengan workshop atau pelatihan Mipa dan IPA pada umumnya, tetapi kali ini lebih banyak dilakukan dengan melakukan praktek dari pada melakukan teori yang selama ini sering dilakukan.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kwalitas para pendidik di seluruh SMA di kota Batu, untuk lebih memahami tentang sains agar bisa di pergunakan di sekolah masing – masing dan yang di ajarkan serta di praktekan antara lain seperti ilmu matematika, fisika, biologi dan kimia” kata Pamor yang juga sebagai penyelenggara kegiatan
Harapanya kata Pamor, usai melakukan pelatihan ini, guru dapat menerapkan ilmunya disekolah, agar anak didik bisa memiliki rasa ketertarikan terhadap mata pelajaran yang dianggap sulit, atau menyusahkan bagi bara siswa utamanya bagi mata pelajaran Matetatika dan MIPA.
Jika kegiatan ini awalnya hanya di lakukan oleh SMAN 02 Batu, namun SMAN02 mengajak semua guru yang mengajar tentang Mipa untuk ikut dalam ajang ini, minimal satu sekolah kata Pamor mengirimkan tiga orang guru Mipa dan matematika.
Hal itu juga diungkapkan oleh Mega Ayu Nugrahani Guru Matematika MA Ma Arif kota Batu, bahwa pelatihan ini berbeda dengan pelatihan pada umumnya, namun dalam acara ini lebih banyak di lakukan dengan melakukan praktek dari pada dengan melakukan teori yang selama ini sering di lakukan oleh guru ketika mengajar di depan kelas.
“Untuk melatih pembelajaran, dalam pelatihan ini kita dituntut harus banyak menghasilkan hasil karya yang berbeda dengan pembelajaran yang selama ini berlangsung. Kita dituntut untuk lebih inovatif, kreatif dan pembelajaran yang menyenangkan” kata Mega
Maka kata dia, praktek-praktek dalam pelatihan ini lebih diperoritaskan untuk membuat suatu benda yang bisa dijadikan media belajar seperti membuat benda bergetar buzz bot atau sebuah kerangka berfikir yang inovatif.(Adi Wiyono).