Demokrasi Itu Dijaga Dan Diperjuangkan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Opini

Demokrasi Itu Dijaga Dan Diperjuangkan

×

Demokrasi Itu Dijaga Dan Diperjuangkan

Sebarkan artikel ini

Akankah peristiwa 98 akan terulang lagi

IMG 20190321 100655
Dhafir Munawar Sadat

Oleh : Dafir Munawar Sadat
Pemerhati pemerintah yang bersih

Bulan Agustus yang seharusnya jadi bulan kemerdekaan yang penuh hikmad dan bijaksana, seharusnya menjadi bulan meriah dengan penuh kegembiraan rakyat, penuh suka cita, bermacam-macam perlombaan dalam rangka memperingati kemerdekaan bangsa, dikantor kantor, dilapangan lapangan, baik pejabat, rakyat semuanya tumpah ruah memperingati hari merdeka bangsa Indonesia.
Semuanya menjadi berdarah darah, sampai rakyat menjadi korban, dan itu ditengarai ada unsur kesengajaan, bisa jadi!

Rakyat tumpah ruah turun ke jalan, menuntut keadilan, kebenaran dan kebijaksanaan para pejabat publik, masyarakat sudah muak dengan perilaku wakil nya, dengan gaji yang berlipat-lipat ditengah kondisi ekonomi sangat kurang stabil bahkan terpuruk, dewan ini dengan enteng malah mintak gaji naik, mintak fasilitas di luar nurul, betul betul tidak mencerminkan sikap yang simpatik sama sekali, ironis, jahat dan tidak manusiawi sama sekali, bahkan mereka joget-joget, menari-nari, ketawa ketiwi, sambil goyang-goyang. Bahkan ada diantara mereka melecehkan rakyat dengan bahasa kotor dan itu tidak pantas diucapkan oleh seorang dewan yang dipilih rakyat, yang mewakili rakyat, yang awal nya ngemis-ngemis untuk dipilih apapun dibuat manis supaya mereka dipilih, akhirnya itu terbalik, justru kepandaian yang mereka miliki tidak menjadikan mereka bijaksana bahkan sebaliknya menampakkan sifat aslinya.

Awal demo di bulan Agustus di awali demo mahasiswa yang menuntut pembubaran DPR, luar biasa. Dalam catatan sejarah usulan pernyataan pemburan DPR ini sudah yang ketiga kalinya, pertama oleh sang proklamator kita Bung Karno, yang kedua oleh Presiden Gus-Dur, bahkan beliau menyamakan dewan dengan anak TK, yang ketiga sekarang ini oleh Mahasiswa dan elemen masyarakat di bulan Agustus tahun 2025 yang di awali dengan demo para mahasiswa seluruh Indonesia.

Demo selanjutnya oleh para buruh, para pekerja dan elemen masyarakat yang merasakan langsung paceklik dalam kehidupan dan hidup di negara yang katanya kaya raya tapi rakyat nya sengsara.

Kalau Indonesia kaya raya dengan alamnya tapi kenapa rakyat nya banyak yang miskin, kalau memang Indonesia gemah ripah loh jinawi tapi kenapa para guru nya hidup miskin, kalau betul Indonesia ini sumber daya alam nya melimpah kenapa para buruhnya hidup sekarat, kalau Indonesia ini memang Jamrud katulistiwa tapi kenapa rakyat nya hidup melarat. Budak budak jabatan inilah yang mengrogoti kekayaan alam Indonesia.

Baca Juga :  Donasi Galang Perjuangan Prabowo: Antara Demokrasi, Legitimasi, Dan Ambisi

Presiden taunya gebrak meja, action nya mana??
Kalau pidato berapi – api, janji nya gawat banget, taunya melempem.

Gaji Guru mau dinaikkan, mana???
Lapangan pekerjaan tercipta, palsu!
Sampai sekarang mengurus perpanjangan sepeda motor susah, harus ditempat, padahal semua serba online, katanya jaman digitalisasi???

Polisi tiap pagi itu mengamankan, melancarkan perjalanan pagi siswa siswi untuk sekolah, tugas nya melancarkan lalu lintas, bukan memalak rakyat, pelajar dan para pekerja lainnya, dibuat kesempatan, sebenarnya tidak perlu membentak, mengejar mereka bukan maling, bukan teroris, kasih mereka nasehat, bimbingan, bukak dikerjain diambil kontaknya, sekarang sudah bukan jamannya intimidasi, bicaralah dengan penuh kasih sayang, dengan lemah lembut, insya Alloh dengan sendirinya masyarakat akan malu untuk melanggar apalagi telat bayar pajak.

Ini nusantara bung, setelah solat subuh, masyarakat sudah siap-siap berangkat ke kebun, sawah, pasar, ladang, ada yang persiapan ke kantor, ada yang masih masih dimesjid, musholla wiridan, banyak juga yang masih ngopi pagi diwarung-warung, budaya Indonesia nusantara seperti itu, indah, bahagia rakyat nya.
Kebiasaan masyarakat Indonesia nusantara atau budaya Indonesia lain dengan negara Eropa, pagi pagi ya ngopi diwarung-warung, cangkrukan setelahnya kerja dari ladang, setelah subuh masih mampir ngopi, baru berangkat mengantar anak ke sekolah, hal semacam ini perlu dipahami oleh aparat, dalam hal ini pak polisi, tidak seenaknya sendiri, aturlah lalu lintas dengan baik, bukan malah mencari kesempatan untuk menilang masyarakat, ok mereka salah, melanggar aturan, dengan tidak memakai helm dan lainnya, jangan lupa ini Indonesia bukan hidup di Eropa, bukan mas. Kasih mereka pemahaman dengan santun, diarahkan, bukan sebaliknya, sekarang bukan jamannya kekerasan boss.

Baca Juga :  Mengenal Lebih Dekat Profil Layli Hasan Aktivis Muda Berdarah Madura

Seperti yang terjadi yang masih hangat sekarang ini, sudah paham polisi itu mobil bukan mobil biasa, walaupun dilempar dihadang tidak mungkin mempan, mereka tau SOP nya, itulah kalau perasaan hati tidak dipakai, sudah buta hati mereka, dengan beringas nya melindas seorang manusia, padahal didalam mobil bukan cuma satu orang, apa semua seperti itu jahat nya, apa diantara mereka tidak punyak hati nurani, tidak ada belas kasihan sama sekali, begitu lah kalau manusia mendahulukan akalnya daripada hati nurani nya, betul apa yang dipelajari waktu mondok, Al-insan hayawanun naatiq, manusia itu hewan yang berpikir, akhirnya sekarang manusia sama seperti binatang bahkan lebih sadis.

Menyampaikan aspirasi itu ada hak rakyat, diatur dalam undang-undang, biarkan rakyat bersuara, dengarkan kemauan rakyat, serap keinginan rakyat, datangi mereka, ajak diskusi, ajak musyawarah, negara ini negara demokrasi, banyak cara yang indah untuk mendatangi rakyat, tidak harus dengan kekerasan, jangan kecewakan mereka, jangan sakiti perasaan nya, suara mereka, rintihan mereka, keluhan mereka dari lubuk hati yang paling dalam.

Buktinya sampai detik ini sabtu sore 30 Agustus 2025, bakar bakar gedung DPR diberbagai kota sudah mulai menyala, tidak menutup kemungkinan semua gedung DPR di seluruh Indonesia, naudzubillah.

Cukup dengarkan aspirasi rakyat, datangi mereka, rangkul mereka dengan penuh kasih sayang dan buktikan dalam aksi nyata bahwa anda wakil rakyat yang merakyat, yang pak polisi juga begitu, bergerak lah, bertindak lah dengan penuh kasih sayang, biar damai dibumi pertiwi tercapai. Semua merasa aman nyaman tenang tinggal di Indonesia.

Semoga bapak Presiden diberikan kekuatan dalam memimpin bangsa ini, bukan hanya omon omon, bukan hanya retorika belaka tapi dibuktikan dengan aksi nyata, sesuai janjinya sebelum jadi Presiden. Aminn
Kalau tidak, wallahu A’lam

Kraksaan 30 Agustus 2025