Blangpidie-Adya, Suara Indonesia-News.Com – Pasca terjadinya pengurangan anggaran Bpjs disetiap puskesmas di abdya pelayanan kesehatan patut dipertanyakan, terutama pelayanan bagi rakyat miskin dari badan penyenggara jaminan sosial (bpjs) telah terjadi kebocoran anggaran, Bpjs yang dikeluarkan oleh kementrian kesehatan tidak diterima utuh oleh sejumlah pusat pelayanan masyarakat, yakni puskesmas-pukesmas di setiap kecamatan.
Ironisnya anggaran yang dialokasi pada setiap bulan nya diduga mengalami kebocoran ,tak heran anggaran yang seharusnya untuk biaya operasional pelayanan masyarakat selama satu bulan ,hanya bisa bertahan selama tiga minggu saja. kamis (3/9/2015).
Informasi yang dihimpun, disetiap puskesmas dalam kecamatan abdya, banyak kepala puskesmas yang mengeluh terkait dengan anggaran yang di salurkan lansung oleh Bpjs, biasanya bertambah hingga dibulan agustus 2015 ini malah terjadi penyunatan, pihaknya mengaku kesulitan mengatur anggararan BPJS untuk tiap bulannya.
”Seharus nya anggaran Bpjs di gunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat tampa ada potongan,”keluh salah seorang Plt kepala puskesmas Sangkalan kecamatan susoh, kepada sejumlah wartawan saat itu
Sementara itu kepala dinas kesehatan Abdya Martunis, M. Kes saat di konfirmasi oleh sejumlah wartawan mengatakan, dengan terjadi pengurangan anggaran Bpjs yang di terima oleh pukesmas di setiap kecamatan yang penyalurannya lansung melalui rekening ,”kita selaku Kadis sudah menghimbau seluruh kepala pukesmas untuk menjelaskan teknis hasil pertemuan beberpa minggu yang lalu dengan pimpinan Bpjs pusat,.
“Terjadi pengurangan anggaran tersebut bedasar kan peraturan baru dari badan Bpjs pusat bukan dari provinsi atau daerah”, katanya.
Ia juga berharap kepada seluruh kepala pukesmas harus di tingkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan jangan sempat mengurangi kualitas pelayanan di pukesmas.
“jangan gara-gara terjadi nya pengurangan anggaran Bpjs pelayanan terbengkalai hal itu tidak boleh terjadi”.pintanya. (N).













