Probolinggo, Suara Indonesia-News.Com – Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Probolinggo memperingati Hari Lingkungan Hidup Se Dunia-2015 dengan rangkaian acara Festival Lingkungan.
Acara yang digelar di Gedung Islamic Centre pada Selasa (11/08/15) tersebut dengan tema “Mimpi dan Aksi Bersama Untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.
Acara tersebut dibuka okeh Walikota Probokinggo Hj. Rukmini dan diikuti oleh 23 Stand yang terdiri dari Sekolah Adiwiyata, Tim PKK Kecamatan, Paguyuban Mitra BLH dan RSU Darma Husada Kota Probolinggo.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkot Probolinggo Tutang Heru Aribowo mengatakan, bahwa kegiatan Festival Lingkungan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai hari ini Selasa (11/08/25) hingga Kamis (13/08/15).
Kegiatan ini merupakan suatu rangkaian peringatan Hari Lingkungsn Hidup se Dunia – 2015 dengan maksud dan tujuan memberi informasi kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup sebagai sarana education bagi peserta didik juga sebagai upaya membangkitkan dalam menjaga kwalitas lingkungan hidup.
Tutang lebih lanjut mengatakan, kegiatan festival lingkungan ini dilakukan berbagai macam kegiatan, diantaranya pameran daur ulang yang dilakukan oleh sekolah adiwiyata dan paguyuban mitra BLH, pembuatan mading tentang lingkungan hidup tingkap SLTP, lomba motivator lingkungan tingkat SMU sederajad, lomba festival fashion daur ulang tingka SD, lomba kreasi daur ulang sampah tingkat SD, juga lomba cerdas cermat antar mitra peduli lingkungan dan Tim PKK Kecamatan.
Sementara Walikota Probolinggo Hj. Rukmini mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia dengan tema “Mimpi dan Aksi Bersama Untuk Keberlanjutan Hidup di Bumi” ini mengandung makna komitmen dan aksi pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup semua Negara di Dunia yang telah menjadi kesepakatan dan gerakan bangsa – bangsa di Dunia.
Hj. Rukmini juga mengatakan Festival Lingkungan ini juga sebagai pesan moral bagi masyarakat dan peserta didik akan pentingnya pola hidup dengan merubah pola konsumsi dan gaya hidup sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan.
“Saat ini bumi berpenghuni sekitar 7,2 milyar jiwa, untuk itu diperlukan sumber daya alam yang besar untuk pemenuhan kebutuhan dasar untuk kepentingan hidup melalui kegiatan konsumsi dan produksi” ulasnya.
Kebutuhan konsumsi dan produksi tersebut, kata Walikota dapat menimbulkan tekanan yang besar terhadap keberlanjutan sumberdaya alam dan kwalitas lingkungan hidup kita.
Pengembangan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019. Kebijakan tersebut memungkinkan sinergi antar program pemerintah lebih terpadu, seperti konservasi, pemanfaatan sumberdaya hutan dan jasa ekosistem, pengendalian pencemaran, produksi bersih, sekolah adiwiyata, pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan sampah, kata Walikota.
Lebih lanjut Wakikota mengatakan, sebagai lanhkah kongkrit sejak tahun 2015 kami mengajak semua instansi Pemerintahan untuk mengembangkan kebijakan dan pelaksanaan yang ramah lingkungan, baik dalam bentuk barang maupun jasa di masing – masing instansi untuk memberi keteladanan, pungkasnya. (Singgih).
