Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Dinilai Tak Mendidik, Yohana Minta MOS Semi Militer Dihapus

Avatar of admin
×

Dinilai Tak Mendidik, Yohana Minta MOS Semi Militer Dihapus

Sebarkan artikel ini
Menteri Perlindungan perempuan
Menteri Perlindungan perempuan

Batu, Suara Indonesia-News.com – Menteri Perlindungan perempuan dan anak  Yohana Yambesi  meminta kepada dinas pendidikan yang ada di Kabupaten dan kota, serta kepala sekolah hendaknya kegiatan semi militer  pada saat pengenalan masa Orientasi siswa (MOS)  dihapuskan.

Yohana yang hadir dalam kongres anak Nasional ke 13 Di Hotel Purnama kota Batu, Kamis (6/8)  dihadapan  400 anak dari 28 Propinsi itu  mengatakan kekerasan terhadap anak  melalui kurikulum di sekolah sekarang ini sudah tidak tepat.

“Untuk pengenalan siswa  di  lingkungan sekolah  hendaknya memberikan pengenalan lingkungan yang baik bukan dengan cara kekerasan” tuturnya

Baca Juga :  Lingkungan Pasarpun Tak Luput Dari Sasaran Operasi Penertiban Masker

Pernyataan Yohana itu  terkait adanya  laporan peserta kongres anak yang menyatakan  bahwa siswa yang meninggal dalam kegiatan MOS di sekolah. Ia juga meminta agar kegiatan semi militer dan kekerasan di hapuskan atau di tiadakan dalam kegiatan MOS di tahun depan dan meminta sekolah –sekolah agar lebih memfokuskan dalam kegiatan yang sifatnya pembinaan

Ditanya soal adanya kekerasan dalam MOS yang menimbulkan kematian, Yohana  mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat kepada menteri pendidikan agar menghapuskan kegiatan semi militer dan kekerasan dalam kegiatan MOS.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Apresiasi Prestasi Dua Tenaga Pendidik di Tingkat Nasional

Untuk itu, lanjut dia,  sekolah – sekolah juga lebih baik memfokuskan dalam kegiatan pembinaan sekolah seperti masalah pendidikan yang di nilai lebih penting daripada kegiatan semi militer

Selain mengirim surat kepada kementrian pendidikan dirinya juga akan melakukan kunjungan ke sekolah –sekolah untuk meminta agar tidak menerapkan kegiatan yang bersifat kekerasan agar kematian dalam MOS tidak terjadi lagi (Adi Wiyono)