SURABAYA, Selasa (8/12/2020) suaraindonesia-news.com – Koordinator Nasional (Kornas) Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Bunda Naumi mengaku sangat kecewa dengan salah seorang anggotanya yang sudah di percaya sebagai ketua Korda di salah satu Kabupaten.
Pasalnya, yang bersangkutan berbuat dan bertindak tidak sesuai atau melanggar AD/ART TRC PPA yang ia pimpin.
“Dengan berat hati yang bersangkutan kami non aktifkan, karena melakukan prilaku yang bertolak belakang dengan AD/ART dan tujuan kami di TRC PPA,” terang Naumi kepada suaraindonesia-news.com. Selasa (8/12).
Untuk itu kata perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini, ia mengaku tidak bosan – bosan mengarahkan anggotanya untuk selalu membaca dan memahami AD/ART TRC PPA.
“Dalam AD/ART sudah di jelaskan bahwa iuran tahunan anggota (personil) hanya 100 ribu,
250 ribu untuk pengurus tingkat Kabupaten/Kota, dan 1 juta untuk pengurus tingkat Provinsi, sementara untuk uang seragam hanya 250 ribu per orang,” ujarnya Naumi.
Lanjut Wanita berparas cantik itu, kini ketua tersebut langsung di non aktifkan dan di proses di kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya karena kata dia, informasinya dia juga diduga menipu teman – temannya. Serta melalukan tindakan bejad persetubuhan anak dibawah umur.(red)
