Blangpidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Gedung Sekolah Menengah Kelautan (SMK) Negeri 2 kabupaten aceh barat daya yang berlokasi di desa bineuh krueng, kecamatan tangan-tangan yang di bangun pada tahun 2012 melalui dinas pendidikan dengan sumber anggaran miliyaran rupiah di duga saat ini dijadikan sarang maksiat.
Dari pantauan sejumlah wartawan di lokasi, bangunan sekolah Satu lantai tersebut, ironisnya gedung yang menyerap anggaran miliyaran ini, sudah pernah dikunjungi oleh wagub aceh saat itu, pada 14 juli 2014, melalui tim P2K mendesak pemerintah daerah segera difungsikan bangunan tersebut.
Namun apa hendak di kata, bangunan saat ini penuh dengan coretan-coretan dinding. dan areal di sekeliling perkarangan sekolah terlihat kumuh hingga munculnya kesan buruk terhadap dunia pendidikan baik di tingkat provinsi maupun di daerah, ditambah kurangnya pengawasan dari dinas terkait.
”ini bangunan nampaknya tidak jelas dan kosong juga gelap apalagi sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda, bahkan ada isu diduga tempat tersebut digunakan sebagai transaksi narkoba dan praktek mesum’’. Kata salah seorang anggota DPRK Abdya Mahmud Hasyim yang juga sebagai sekrestaris komisi A, kepada sejumlah wartawan saat di temui langsung dilokasi, mengatakan. Sabtu (20/6/2015).
Mahmud berharap, bangunan sekolah SMK N 2 tangan-tangan yang berlokasi di desa bineuh krueng, tahun ini sudah bisa difungsikan untuk menjawab tantangan peningkatan mutu yang berkualitas sehingga mendapat responitas dari anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah, apalagi sekolah jurusan ini banyak yang diminati oleh para pelajar siswa-siswi di kabupaten aceh barat daya ini’’,tegasnya.
“Bangunan ini sudah pernah kita konsultasi pada Ir Jufri Bupati Abdya,”Imbuhnya.
Di samping itu, keuchik suak nibong, Nurdin(38), menambahkan saat itu, bangunan yang terlihat megah ini agar segera di fungsikan, kalau tidak dirobohkan saja, daripada mengundang maksiat dilingkungan perdesaan ini, katanya.
“Kita meminta kepada pemerintah jangan tutup mata dan terlena, ini aset milik daerah, jangan hanya dibangun tapi tidak dimaafaatkan,’’ungkapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Disdik abdya, Drs Yusnaidi,M.Pd, saat dikonfirmasi berulang kali oleh sejumlah wartawan via hand phone (HP) selulernya namun tidak berhasil di wawancarai hingga berita ini di tayangkan. (N).