JAKARTA, Selasa (26/11/2019) suaraindonesia-news.com – Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan & Anak (TRC PA) merupakan Yayasan mandiri yang inten dalam menangani permasalahan perempuan dan anak.
Banyak program yang telah di gagas dan di laksanakan oleh TRC PA, seperti yang di sampaikan Naumi Supriyadi, Koordinator Nasional (Kornas) TRC PA, TRC PA berdiri dan di legalkan sejak tahun 2016.
“Beberapa program yang telah kami laksanakan diantaranya sosialisasi tentang 10 hak Anak di Pegunungan Arfak, di Papua Barat, penanganan anak Gizi Buruk selama tiga bulan di seluruh Kepulauan Nias,” terangnya.
Tak hanya itu saja, kata aktivis yang biasa dipanggil Bunda Naumi itu. Penanganan anak – anak terlantar karena orang tuanya tersandung masalah hukum, pendampingan beberapa kasus melibatkan anak di berbagai daerah, mendirikan rumah baca di Muna dan Banggai Kepulauan, serta banyak lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.
“Saya merasa terganggu dan tidak nyaman dikatakan oleh saudara Andre di WA group Istana kepresidenan hari Selasa (26/11/2019), bahwa program TRC PA tidak jelas,” ujar Bunda Naumi.
Untuk itu pihaknya meminta saudara Andre bisa memberikan penjelasan, agar tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap publik menyangkut TRC PA.
“TRC PA di dirikan bukan untuk mencari sensasi, kami dengan niat tulus menjalankan program sesusi Visi – Misi TRC PA untuk membantu perempuan dan anak – anak khususnya menyangkut pemenuhan 10 Hak anak sesuai konvensi PBB tahun 1989,” terang Naumi.
TRC PA lanjut Naumi, bukanlah yayasan yang super hebat, ia menyadari masih banyak kekurangan, namun kata dia tak pernah henti untuk selalu berbenah.
“Sebaiknya saudara Andre tidak komentar yang macam – macam jika memang belum mengenal secara keseluruhan TRC PA,” tambah Bunda Naumi.
Sementara Andre saat dihubungi berkali-kali untuk dikonfirmasi terkait pernyataannya tersebut tidak pernah merespon, hingga berita ini ditulis.
Reporter : Halis/Bagus
Editor : Amin
Publisher : Oca
