40 Persen Remaja Putri, Berisiko Terkena Anemia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

40 Persen Remaja Putri, Berisiko Terkena Anemia

×

40 Persen Remaja Putri, Berisiko Terkena Anemia

Sebarkan artikel ini
IMG 20190422 205226

LUMAJANG, Senin (22/4/2019) suaraindonesia-news.com – Usia remaja putri sangat beresiko teriena anemia dibandingkan anak-anak dan laki-laki.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang, dr Rosyidah kepada awak media ini.

Atas hal tersebut, Dinkes Kabupaten Lumajang, kara dr Rosyidah, pihaknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, menggelar Lokakarya Penanggulangan Anemia Remaja di salah satu hall pertemuan.

“Ini adalah salah satu upaya dari pemerintah daerah dalam rangka mengurangi resiko jumlah kematian ibu dan bayi mulai dari usia remaja,” katanya.

Karena sekarang ini, menurut dr Rosyidah, banyak remaja putri dari data riskes pada tahun 2018 lalu, telah mencapai 40 persen lebih beresiko terkena anemia.

“Penyakit anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh memiliki sel darah merah yang lebih rendah dibandingkan dengan jumlah sel darah putihnya,” paparnya.

Baca Juga :  Jalan Sehat Komnasdik, Hadiah Umroh Bagi Guru Ngaji

Umumnya, kata dr Rosyidah, kebanyakan orang yang berisiko anemia akan mengalami kelelahan hebat, lemah, kurang bersemangat hingga pusing serta mual. Dan anemia bisa terjadi ketika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin (HB).

“Sedangkan HB sendiri merupakan protein yang kaya zat besi dan memberi warna merah pada darah. Anemia yang berat atau terjadi secara terus menerus bisa merusak jantung, otak serta organ penting lainnya. Anemia yang tidak terkendali bahkan bisa meningkatkan risiko meninggal dunia,” paparnya.

Dikatakan pula oleh dr Rosyidah bahwa pada acara pagi itu diprioritaskan kepada para remaja atau pelajar putri yang bersekolah di SMP sederajat wilayah Kecamatan Kota Lumajang termasuk guru UKS.

Baca Juga :  Polres Simeuleu Lepas Enam Atlet Boxing Besutan Pertina Untuk Laga PORA XIV Pidie 2022

“Tubuh yang kekurangan zat besi bisa memiliki risiko anemia lebih besar. Ketika tubuh tidak memiliki nutrisi berupa zat besi cukup seperti dari bayam, kacang-kacangan dan berbagai jenis daging, ini bisa menyebabkan anemia,” bebernya.

Memang kata dia, dibandingkan dengan pria dan anak-anak, wanita itu lebih beresiko terhadap anemia. Bayi dan balita yang kekurangan zat besi dan asupan nutrisi penting lainnya lebih mudah terserang anemia.

“Untuk wanita, selain kekurangan zat besi, kehilangan darah selama menstruasi atau melahirkan bisa berakibat anemia. Itu salah satu gejala dari anemia yaitu kelelahan. Ketika kamu merasa tubuh begitu lelah, lemas dan kurang bersemangat, bisa jadi ini menjadi gejala awal dari anemia,” ucapnya lagi.

Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Dewi