Bagai, Kamis (22/12/2016) suaraindonesia-news.com – Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah saat ini tengah dilanda krisis air bersih, sudah 4 (empat) tahun berjalan seluruh masyarakat atau pelanggan tidak mendapatkan aliran air dari PDAM. Sehingga masyarakat Tanjung Tuwis saat ini menggunakan air sumur bor dan harus mengeluarkan kocek yang cukup besar, jumlahnyapun berfariasi Rp.4.000.000 (Empar Juta Rupiah) sampai dengan Rp.6.000.000 (Enam Juta Rupiah).
Pernyataan tersebut disampaikan, Roni Ketua RT 07 Kelurahan Tanjung Tuwis, Rabu sore (21/12/2016) usai mengangkut air bersih yang dari Kelurahan Maahas, Kecamtan Luwuk Selatan.
“Kejadian ini sudah lama berlangsung, Namun tidak ada tanggapan dari pihak PDAM Kabupaten Banggai. PDAM hanya mengatakan itu kendalanya adalah debit
air yang kurang hingga air ledeng dari PDAM belum bisa mengalir di Tanjung Tuwis”,ungkap Roni.
Dikatakannya, dalam waktu dekat masyarakat Kelurahan Tanjung Tuwis akan mendatangi Kantor PDAM Kabupaten Banggai untuk meminta kepastian terkait peristiwa tersebut.
Sementara Lurah Tanjung Tuwis Baharuddin saat dikonfirmasi membenarkan bahwa masyarakatnya saat ini mengahadapi krisis air bersih.
“Keluhan masyarakat Tanjung Tuwis sudah sering saya sampaikan kepada Direkur PDAM. Namun, hingga saat ini tidak ada tanggapan,”ujar Baharuddin, Rabu siang (21/12/2016) di kantornya jalan Halimun Tanjung Tuwis, Kecamtan Luwuk Selatan.
Dijelaskan Baharuddin, hari ini pihaknya mengumpulkan semua RT dan RW untuk membahas sekaligus membuat kesepakatan terkait langkah-langkah yang harus di lakukan agar masyarakat dapat menikmati air bersih dari PDAM.
“Krisis air bersih ini hanya terjadi di Kecamatan Luwuk Selatan khususnya Kelurahan Tanjung Tuwis. Namun, di Kecamatan dan kelurahan lain, air dari PDAM mengalir dengan lancar,” terang Baharuddin.
Ia berharap kepada pihak PDAM untuk segera menanggapi keluhan masyarakat Kelurahan Tanjung Tuwis. (TIM)