LUMAJANG, Rabu (22/4/2020) suaraindonesia-news.com – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di Malaysia, sepekan lalu, yang bernama Erni Wijaya (30), warga Dusun Sadeng, Desa Blukon, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, alami penderitaan yang sangat dalam. Sebab dia sudah gaji selama 4 bulan dibawa tekong, dan majikannya memperlakuan buruk selama dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga, beralamat di 15, Jalan Permai, Tamllan Padu Permai, 45300 Sungai Besar, Selangor, Malaysia.
Dari keterangan yang diperoleh awak media ini, selama ini gaji sudah diterima oleh seorang tekong yang bernama Dul Halim, warga Dusun Bawangan, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
“Seorang tekong, sudah mengambil 4 gaji dari Erni,” ungkapnya, tanpa mau disebut namanya.
Sekarang ini, kondisi Erni menderita secara psikologis, yang menjadikan dirinya terbebani mentalnya. Dugaan kuat, kalau dia disiksa oleh majikan di negara Malaysia tersebut.
Sementara itu, dari penuturan seorang TKI, bernama Nasir, dirinya bertemu dengan Erni pada Kamis (16/4) malam Jumat lalu, sekitar pukul 10 malam. Dirinya mendapatkan telpon dari polis Selangor, yang mengatakan ada seorang TKW membutuhkan bantuan.
“Erni sempat masuk ke masjid dan bilang lapar, namun dia dilarikan langsung ke hospital,” kata Nasir, yang kawatir terjadi apa-apa.
Setelah Erni agak baikan, Nasir meminta untuk menunjukan dimana tempat kerjanya. Dan Erni menunjukannya, namun sang majikan sudah tidak mau menganggap Erni pernah bekerja dirumahnya, terkesan menghindari masalah.
“Awalnya Erni ini bilang kalau dia akan keluar sebentar dari rumah majikan, namun tidak kembali lagi, karena trauma,” ujarnya lagi.
Atas kejadian tersebut, Nasir hanya meminta paspor dan identitas lainnya, padahal baju, HP dan perlengkapan lainnya masih tersimpan dirumah majikannya itu.
Selama TKW bekerja tidak dibayar oleh majikannya tersebut, KBRI sampai saat ini belum menghubungi pihak Erni untuk bisa memulangkannya ke kampung halamannya.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publisher : Ela