Reporter : Choliq
Sumenep,Suara Indonesia-News.Com – Yoyon (25), warga Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melaporkan mertuanya Asnawi (50), warga Desa Sergang, Kecamatan Batu Putih, kepada Aparat Kepolisian Polsek setempat, Rabu (9/3) sekitar pukul 17.15 WIB.
Yoyon melaporkan Asnawi, yang tak lain mertuanya sendiri, lantaran pelaku melakukan tindak pidana penganiayaan, dengan cara memukulkan bambu kepada dirinya. Asnawi ditengarai melakukan pemukulan dengan sengaja, saat korban bersama istrinya, pamit mau menjenguk orang tuanya yang sedang sakit di Desa Batuputih Daya.
“Benar kemarin kami menerima laporan salah satu warga Kecamatan Batuputih, terkait tindak pidana kekerasan mertua kepada menantunya,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hasanuddin, Jumat (11/3/2016).
Sesuai hasil pemeriksaan polisi terhadap pelapor yang sekaligus korban, peristiwa tindak pidana penganiayaan tersebut, bermula saat korban bersama istrinya, mau pamitan untuk menjenguk orang tuanya di Desa Batuputih Daya.
Namun niat pasangan suami istri tersebut untuk menjenguk orang tuanya tidak mendapat respon positif dari mertuanya. ( Asnawi ), menarik tangan anaknya (istri korban), dan memukul korban dengan bambu.
Sehingga korban mengalami luka gores pada punggung bagian kanan dan kiri. Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka gores pada tangan kanannya, serta luka lecet pada pipi bagian kanan.
Karena sudah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari mertuanya, korban langsung pulang ke rumah orang tuanya di Batuputih Daya. Selanjutnya, korban menceritakan peristiwa naas itu, kepada Saidi, yang tak lain pamannya sendiri.
Oleh Saidi, korban dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batuputih, untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah itu, paman dan keponakan tersebut, melaporkan tindak kekerasan Asnawi (mertua Yoyon), kepada pihak kepolisian setempat.
Dan saat ini, kasus tindak kekerasan mertua kepada menantu, sudah ditangani pihak kepolisin. Polisi sudah melakukan penyelidikan, dan memeriksa beberapa saksi, serta mengumpulkan beberapa barang bukti yang dibutuhkan, termasuk hasil visum korban.
“Jadi untuk perkembangannya, kita tunggu proses penyelidikan selesai,”tukas Hasanuddin.