Gabungan TNI Polri dan Masyarakat PA Ngalokat di Telaga Saat

oleh -182 views
Danrem 061/Sk Kolonel Inf M.Hasan (kiri), Saat Ngalokat di Telaga Saat. Minggu (25/2/2018).

BOGOR, Minggu (25/02/2018) suaraindonesia-news.com – Sekitar 1500 Gabungan TNI POLRI dan masyarakat pecinta alam (PA) melakukan Ngalokat di telaga saat, Kab. Bogor. Minggu (25/02).

Ngalokat adalah merupakan tradisi kebudayaan sunda yang artinya membersihkan segala hal-hal yang bersifat negatif.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Danmen II Pelopor Brimob kedung halang, Dandim 0621/Kab. Bogor, Kasi Log Rem 061/Sk, Kasi ter rem 061/Sk, Wakil walikota Bogor, Para Kabalak Aju Jajarab Korem 061/SkDanramil 21-24 Cisarua serta Para tokoh agama dan masyarakat wilayah Cisarua.

Baca Juga: Festival Batik On The Sea Sebagai Promosi Visit Sumenep 2018 

Selain itu, organisasi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut adalah tapak galuh paseur bumi, al hamidiyah islamic foundation 3 BBRP, korps Menwa IPB, karinding bogor hudang, volunter eagle, komunitas penghuni kolong, SMK Gazza wiguna, Peduli alam lokatmala, PT Alas Tiara lestari, Volunter tekaga warna, lukugu puseur cisadane, sunda sarakan, univ pakuan, univ ibnu khaldun, Relawan giat cisadane, gerakan nasional pajajaran, poporose adventure, HASMI, BANSER Kota Bogor, Fokker, Kalibaru respon uniy, DLH Kab Bogor, SMK Ar Rahman, KPM, PDBI,Relawan Indonesia mandiri, basecamp R05, LMDH-GSN, DKM Masjid Raya Bogor, PPIB, Univ Juanda, Gentra Raksa bidaya sunda, ragakati darma, padepokan gosali teupa kujang, sukarelawan montana Cipanas, Univ Nusa Bangsa, JPKB Kab Bogor Komunitas puncak, Perguruann Jalak Banten Sampurasun, Karang taruna tinas muda Rancabungur, Dinaricoffe, KOWALA, Sekber Voluntee Guning Gede pangrango, Wauang Bambu Bogor, Korp Menwa Mahawarman, PPM, Gerakan Nusantara.

Danrem 061/Sk Kolonel Inf Muhamad Hasan selaku Inspektur upacara, mengatakan bahwa budaya dan ekologi adalah suatu bagian penting dari bentuk pertahanan negara karena dengan memahami budaya leluhur bangsa kita di masa silam.

“Maka kita akan memahami bagaimana mengelola sumber daya alam yang dimiliki oleh negara kita.” ungkapnya.

Seperti kita ketahui semua kata Kolonel Inf M.Hasan, Ciliwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim hujan tiba. Sungai ini mengalami kerusakan karena daerah hulunya kurang mendapat perhatian dari instansi terkait dan masyarakat.

“Telaga saat mempunyai luas 6 H tetapi saat ini 80% sudah tertutup tumbuhan gulma dan sedimentasi dari longsoran tanah,” kata Kolonel Inf M.Hasan.

Untuk itu kata Kolonel Inf M.Hasan, Korem 061/Sk mengajak seluruh satuan dan komunitas yang berada di wilayah Korem untuk mengembalikan kapasitas dan fungsinya agat telaga saat bisa memberikan manfaat lebih baik bagi masyarakat.

Melalui penanganan jangka pendek untuk mengembalikan sedimentasi berupa pengangkatan tumbihan seperti gulma air, melaksanakan pembersihan pohon-pohon liar dan penanaman bibit ikan, sebagai upaya membuka mata pemangku kebijakan tentang pentingnya melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan, seperti menanam pohon, menabur ikan dan membersihkan telaga saat. Pungkasnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam

Tinggalkan Balasan