BeritaHukum

Yonarmed 11 Kostrad Kembali Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran Gelap di Perbatasan RI-Malaysia

Avatar of admin
×

Yonarmed 11 Kostrad Kembali Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran Gelap di Perbatasan RI-Malaysia

Sebarkan artikel ini
IMG 20250222 211354
Foto: Sebanyak 23 calon pekerja migran gelap tujuan Tawau Malaysia saat diamankan di salah satu Pos Satgas Pamtas RI-Malaysia di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.

NUNUKAN, Sabtu (22/2) suaraindonesia-news.com – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, Yonarmed 11 Kostrad kembali menggagalkan upaya penyelundupan puluhan calon pekerja migran ilegal Indonesia.

Sebanyak 23 orang ini diketahui hendak menyeberang ke Tawau, Malaysia melalui Pelabuhan Somel, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (21/02) siang.

Sebelumnya, sebanyak 57 pekerja migran gelap juga berhasil digagalkan oleh Yonarmed 11 Kostrad.

Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menjelaskan aksi penyelundupan pekerja migran gelap ini merupakan yang kedua kalinya di hari yang sama yang berhasil digagalkan oleh anggotanya bersama tim Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI di wilayah tersebut.

“Keberhasilan ini bermula dari informasi yang diperoleh oleh Dantim Bais TNI, Kapten Inf Sinambela, terkait adanya rombongan pekerja migran ilegal yang akan berangkat menggunakan speedboat,” ujar Mahendra dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, (22/2) siang tadi.

Menindaklanjuti informasi tersebut, lanjut dia, Kapten Inf Sinambela segera berkoordinasi dengan Pasiintel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Lettu Arm Haikal Ibnu Adnin Ashar, untuk menggelar operasi pencegahan.

Baca Juga :  Bupati Resmi Tutup MTQ XXX Kabupaten Pamekasan, Berikut Harapan Baddrut Tamam

Selanjutnya Tim Satgas Gabungan, yang terdiri dari personel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Satgas Bais TNI dan Pos Marinir Somel Satgas Ambalat 30, bergerak ke titik koordinat yang telah ditentukan.

Mereka menempati beberapa lokasi strategis guna memantau pergerakan kendaraan yang dicurigai membawa pekerja migran ilegal.

“Tak lama kemudian, tim mengidentifikasi dua unit mobil yang mencurigakan. Saat dihentikan dan dilakukan pemeriksaan, para penumpang tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan yang lengkap,” bebernya.

Mahendra mengatakan, setelah memastikan bahwa mereka merupakan calon pekerja migran ilegal, tim Satgas Gabungan langsung mengamankan dan mengawal mereka ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kabupaten Nunukan untuk diproses lebih lanjut.

“Kami akan terus meningkatkan pengawasan di perbatasan dan bekerja sama dengan berbagai pihak guna mencegah upaya penyelundupan manusia yang berpotensi merugikan warga negara Indonesia,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak tergiur oleh bujuk rayu para calo untuk menjadi pekerja migran gelap ke luar negeri.

“Kita juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergiur oleh para calo untuk menjadi pekerja migran gelap ke luar negeri. Alangkah baiknya memilih jalur resmi saja agar tidak merugikan diri sendiri,” ujarnya.

Menurut Mahendra, keberhasilan ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga perbatasan negara dan mencegah perdagangan manusia serta aktivitas ilegal lainnya yang dapat merugikan warga Negara Indonesia.

“Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad akan terus memperketat pengawasan dan bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan keamanan serta ketertiban di wilayah perbatasan,” pungkasnya.