Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Regional

Waspada! BMKG Malang Prediksi Hujan Lebat Akan Berlangsung Hingga 22 Oktober Mendatang

Avatar of admin
×

Waspada! BMKG Malang Prediksi Hujan Lebat Akan Berlangsung Hingga 22 Oktober Mendatang

Sebarkan artikel ini
IMG 20221018 212640
Foto: Ilustrasi (Ist/SI)

MALANG, Selasa (18/10/2022) suaraindonesia-news.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), prediksi hujan lebat akan berlangsung hingga 22 Oktober mendatang.

Diketahui sebelumnya, hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan longsor melanda empat desa di Kabupaten Malang pada Senin (17/10/2022) kemarin.

Empat desa tersebut, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Purwodadi dan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, serta Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad Luthfi mengatakan banjir di Malang Selatan itu sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya.

“Sejak beberapa waktu lalu kami mengingatkan potensi hujan lebat yang mengguyur wilayah Malang Raya selama Oktober 2022,” katanya kepada media ini, Selasa (18/10).

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan bahwa tahun 2021 kemaren, hujan lebat mulai mengguyur Malang Raya pada bulan November. Namun tahun ini sudah mulai terjadi sejak Oktober.

“Untuk tahun ini, curah hujan tinggi memang lebih awal daripada tahun sebelumnya,” katanya menegaskan.

Parahnya, lanjut Lutfi, intensitas hujan saat ini juga sangat tinggi. Bahkan menyebabkan kawasan Malang Selatan dilanda bencana hidrometeorologi.

“Kami mencatat, selama enam dari pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB, intensitas hujan naik menjadi 150 milimeter. Padahal curah hujan paling deras biasanya di angka 107 milimeter,” imbuh Luthfi.

Oleh karena itu, pihaknya meminta warga tetap waspada dan memilih mengungsi ke tempat yang aman.

“Kami harap warga tetap waspada pada cuaca ekstrim pada bulan ini. Salah satunya dengan cara mengungsi,” pintanya.

Dirinya menambahkan, tingginya intensitas hujan itu dipicu beberapa faktor. Di antaranya, kecepatan angin yang melambat dan suhu permukaan air laut yang menghangat.

“Hal ini menyebabkan terbentuknya awan cumulonimbus dalam jumlah banyak, dilanjutkan dengan hujan yang sangat lebat di kawasan Malang Selatan,” imbuhnya.

Selain itu juga, pihaknya memaparkan secara historis memang ada wilayah di Malang Selatan yang menjadi langganan banjir. Salah satunya Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Wilayahnya berbentuk cekungan dan membuat air hujan tertampung di daerah yang bukan resapan air.

“Alat pendeteksi hujan yang kami miliki mencatat, selama Oktober kawasan itu lebih sering diguyur hujan dibanding daerah lain,” pungkasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam