JEMBER, Minggu (30/4/2017) suaraindonesia-news.com – Salah seorang wartawan Media Online suarajatimpost.com Moh. Jainudin (37) tutup usia, Sabtu (28/04) sekira jam 20.02 Wib.
Sebelum tutup usia ia sempat menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Madiun, Jainudin diivonis oleh dokter setempat mempunyai penyakit infeksi pada otak. Kondisi kesehatannya mulai menurun dan sempat mengalami koma pasca operasi beberapa hari yang lalu, hingga nyawanya tidak berhasil ditolong.
Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai sesosok wartawan yang disenangi banyak teman. Yang selalu komitmen dan suka berbagi.
Imam Haironi, Owner suarajatimpost.com mengatakan, almarhum memiliki sikap rendah hati tidak mengunggulkan kemampuan diri, sehingga membuat rekan sesama jurnalis kagum dan salut kepadanya.
“Kami merasa sangat kehilangan dengan almarhum, maklum kami terbiasa bercanda di group redaksi media kami. Kami tidak menyangka pertemuan terakhir kami di Kabupaten Batu,” uangkap Imam.
Pria kelahiran 3 juli 1980 ini, mampu menghasilkan segebuk karya jurnalistik, sampai saat ini masih bertengger di pencarian google. Sehingga menyisakan kenangan bagi pembacanya, yang tak akan legam digilas masa.
“Jainudin, bukan hanya wartawan kami. Jainudin bukan hanya seorang wartawan bawahan kami. Tetapi dia adalah sang peletak sejarah di media kami, sampai kapanpun dia akan tetap hidup bersama kami di hati kami,” ujar Hairul Arifin sang Pemred.
“Karya terakhirnya saat bencana longsor Ponorogo. Walaupun dirinya sakit masih tetap datang ke lokasi untuk menulis, dedikasinya luar biasa,” Imbuh Hairul.
Almarhum juga pernah mengabdikan diri sebagai santri di Pondok Pesantren Arrisalah Gundik Ponorogo, di tempat itulah, dirinya pertama belajar menulis jurnalistik. Hingga akhirnya memutuskan terjun mengabdikan diri kepada masyarakat menjadi seorang Wartawan sejak 2015, hingga menghembuskan nafas terakhirnya masih berstatus sebagai Wartawan aktif.
Pejuang pena ini akan dikebumikan hari ini, di rumah duka Jalan Sinuwon, Desa Trajang, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo kompleks pemakaman umum setempat.
Selamat jalan sahabatku, selamat jalan wartawanku, selamat jalan saudaraku. Do’a kami mengiringi langkahmu. Kami akan lanjutkan perjuanganmu.(**)