Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Warga Pertanyakan Lanjutan Pekerjaan Jembatan Mancang Riek Di Kecamatan Setia

Avatar of admin
×

Warga Pertanyakan Lanjutan Pekerjaan Jembatan Mancang Riek Di Kecamatan Setia

Sebarkan artikel ini
IMG 20220416 221302
Pasca gagal tender kondisi Jembatan mancang Riek terlantar tanpa pengerjaan di Gampong ujung tanah perbatasan Tangan tangan Cut, Kecamatan Setia

ABDYA, Sabtu (16/4/2022) suaraindonesia-news.com – Jembatan penghubung Jalan lintas Gampong (Desa) Ujung Tanah dan Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sudah puluhan tahun tak kunjung dikerjakan, sementara sejumlah tiang pancang terlihat berkarat di lokasi pembangunan Jembatan di Kec. Setempat.

Salah satu warga Desa Tangan-Tangan Cut Rusli (45) menyebutkan, bahwa pekerjaan jembatan itu sudah 20 tahun kurang lebih direncanakan, dan sejumlah tiang pancang beton sudah berkarat yang tertancapkan di lokasi, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut pekerjaannya.

“Jembatan itu sangat penting untuk akses warga ujung tanah dan tangan-tangan cut, supaya pemerintah melanjutkan pekerjaan Jembatan itu, agar transportasi bisa lebih mudah,” sebut Rusli.

Sementara, Ketua Komisi A DPRK Abdya, Sardiman, yang akrap disapa Tgk panyang mengatakan, terkait dengan usulan pembangunan jembantan mancang Riek yang berlokasi diperbatasan Gampong Setia Budi dan Tangan tangan Cut, programnya sudah masuk tahun 2023.

“Nah yang jadi polemik saat ini setelah dikonfirmasi ke Bappeda, untuk anggaran pembangunan Jembatan tersebut tidak tersedia, karena ada pemotongan DOKA. termasuk program Aspal hotmik,” jelasnya.

Dalam hal ini, kata dia, meskipun anggaran DOKA sudah terpangkas, pemkab Abdya harus tetap peka untuk mencari solusinya, sehingga Jembatan Mancang Riek yang diusulkan masyarakat melalui Musrenbang tingkat Kecamatan dan Kabupaten itu cepat terealisasi.

“Pemerintah kita pasti punya jalan keluarnya untuk Jembatan yang lebarnya 6 meter dan panjang kurang lebih sekitar 20 meter,”
Ulas Politisi Partai Aceh (PA) Sardiman dengan gaya cirikhasnya.

Selanjutnya, senada juga dikatakan anggota DPRK Abdya justar. YS, menurutnya, pemkab tidak boleh diam, dengan terjadinya pemotongan dana DOKA, karena hal tersebut akan berimbas kepada maslah lainnya.

“Saya nilai sangat merugikan daerah, seharusnya Pemerintah Aceh meninjau ulang atas kebijakan tersebut,” ujar Justar.

Imbas dari terbabatnya sejumlah dana DOKA di 2023, tambah Justar, akan sangat berdampak pada berkurangnya kegiatan-kegiatan masyarakat abdya di tahun depan.

“Padahal, banyak kegiatan penting yang sampai hari ini belum fungsional di Abdya dan berencana akan di lanjutkan di tahun 2023 mendatang. Seharusnya pemerintah faham, kabupaten/kota tidak cukup anggaran, jadi apa salahnya DOKA kabupaten kota diusulkan lebih besar tanpa pemotongan, kalaupun dipotong maka hanya sebagian haknya Pemerintah Aceh saja, jangan yang di kabupaten,” urai Politisi Partai Golkar itu.

Diketahui, Jembatan mancang Riek tersebut, anggarannya sebanyak Rp 9,6 Milyar dan sudah masuk ke dalam DPA Dinas PUPR Provinsi Aceh, Ironisnya gagal di tederkan. Kamis (25/10/2018) lalu. Hingga Jembatan terlantar sudah puluhan tahun yang dikerjakan hanya sebatas tiang pancang saja, akhirnya program tersebut diusulkan pemkab kembali melalui dana DOKA.

Baca Juga :  Terima SK Perpanjangan Masa Bakti, 165 Anggota BPD di Kecamatan Pati Dikukuhkan

Reporter : Nazli
Editor : Redaksi
Publisher : Ipul