Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukumPeristiwaRegional

Warga Masih Tuntut Polusi Pabrik PSI, Segera Surati Menteri LH

Avatar of admin
×

Warga Masih Tuntut Polusi Pabrik PSI, Segera Surati Menteri LH

Sebarkan artikel ini
gegea
Asap pabrik PSI terlihat mengebul hitam pekat

LUMAJANG, Jumat (10 Nopember 2017) suaraindonesia-news.com – Sejumlah warga masyarakat Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur, menilai polusi udara yang ditimbulkan dari pabrik kayu PT Prima Sejahtera Internasional (PSI), sangat mengganggu.

Warga yang sudah lama merasakan polisi tersebut mendesak pihak perusahaan mengambil solusi permasalahan tersebut, agar tidak timbul permasalahan yang berkepanjangan.

“Warga banyak yang mengeluhkan polusi udara akibat limbah pabrik kayu ini. Selain udara tercemar, kami takut asap, dan serbuk beterbangan seperti sebelumnya dapat mengganggu pernafasan loh,” ujar salah satu warga yang namanya enggan disebutkan namanya.

Nama warga yang tidak mau disebutkan dikarenakan pernah ada pengancaman terhadap rekan sekampungnya dari pihak yang berkepentingan akan hal tersebut.

Akibat banyaknya keluhan dari masyarakat, mereka dan pihak perusahaan kemudian melakukan musyawarah terkait polusi udara.

“Malah pada waktu yang lalu saat ada kerusakan cerobong, salah satu warga ada yang terjangkit penyakit pernafasan akibat partikel yang masuk ke dalam tubuhnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Tim Denpal 1/Stg Evakuasi Mobil Pertamina yang Terperosok Saat Bencana Banjir

Apalagi ada dugaan terkait dengan izin HO, yang menurut warga tersebut tidak pernah menandatangani perizinan itu.

“Iya izin itu tidak pernah kita tandatangani, juga terkait kompensasi terhadap warga yang kurang transparan apalagi CSR untuk yang diberikan kepada warga sekitar pabrik. Kalau bisa kedepan lebih transparan lagi,” imbuhnya.

Warga meminta perusahaan PSI untuk segera merespon keluhan dari masyarakat. Dia mendesak adanya langkah konkret dari perusahaan karena dampak kesehatan bagi masyarakat cukup besar.

“Kesehatan sangat berharga bagi kami. Maka, harus segera ada respon agar tidak menimbulkan penyakit bagi kami ke depannya,” bebernya.

Menejemen PT PSI yang diwakili Manager Personalia dan Humas PT PSI, Rindang saat di temui sejumlah media menjelaskan, kalau limbah itu merupakan salah satu dampak dari produksi suatu perusahaan, namun dampak tersebut sudah diperbaiki agar tidak mengganggu warga, baik dari sisi kesehatan ataupun sisi lainnya.

Baca Juga :  Dinsos P3A Sumenep Salurkan Bansos Lansia di 6 Kecamatan

“Kami meminta kesadaran dari masyarakat. Karena memang adanya dampak positif dan negatifnya yang ditimbulkan oleh perusahaan akibat produksi,” katanya saat ditemui sejumlah media di tempat kerjanya pagi tagihan.

Menurut dia, perusahaan setiap enam bulan sekali selalu melakukan uji emisi dan uji leboratorium. Menurutnya, perusahaan tetap mengupayakan agar limbah yang ditimbulkan sampai batas ambang minimal.

“Kami ada pengujian dari limbah secara berkala dari dinas terkait. Kami berupaya agar tidak berdampak kepada warga sekitar. Dan intinya saat ini perusahaan sudah tidak ada permasalahan lagi dengan warga sekitar pabrik,” paparnya.

Sampai dengan pihak awak media meninggalkan pabrik PT PSI masih tidak bisa dipertemukan dengan pimpinan utama dari perusahaan tersebut. (Afu/Jie)